Diriku setahun yang lalu seakan perlahan menjauh
Sebait doa dan harapan seketika terlupakan oleh hiruk pikuk duniaku
Ambisi duniaku yang melambung, mendahului ketaatan yang telah kubangun
Kadang aku sadar dengan kelalaian ini dan kadang kubiarkan saja berlalu
Semua ingatan dan ilmu itu seperti menguap sedikit demi sedikit
Anggota badanpun seolah lupa dengan rutinitasnya
cahaya jingga di pagi dan petang jadi saksi "Aku mulai berubah"
Saat batin mulai menyadarinya, seketika terdesak nurani untuk kembali
Air mata mengiringi desiran berontak dalam dada yang menyalahkan keadaan
Ada apa dengan diriku?
Masihkah aku mendahulukan-Nya?
Masihkah Ia jadi no.1 untuk ku?
Masihkah Ia menjadi tujuanku?
Ku jawab satu per satu dengan realita
Kudapati diriku telah lupa
Rasa malas telah merasuk dalam jiwa
Ambisi dunia terlalu menggoda
hingga luput sudah cita-cita di alam sana
Kurasakan setiap hari rasa gelisah
Aku pikir mengapa, ternyata Aku mulai jauh dariNya
Mungkin ini cara Dia mengingatkanku
Allah rindu dengan air mataku
Allah rindu dengan keluh kesahku
Allah menanti doa-doa di sepertiga malamku
Aku juga rindu Allah...
Kegelisahan ini karena aku rindu
Aku rindu nikmatnya kebersamaan denganNya sepanjang waktu
Yaa Rabby, hanya Engkaulah satu-satunya penentram hati
Jagalah hatiku agar selalu merinduMu dalam ketaatan
Diantara semua penyakit yang ada di muka bumi ini, hanya ada satu penyakit yang sangat menakutkan. Lantas apa itu? ia adalah FUTUR
