“Cukup Dia saja yang memahaminya”. Kalimat Itu yang selalu tertanam dalam benakku. Bisa curhat dengan Dia itu menyenangkan dan selalu saja berakhir ketenangan. Saat tak ada yang mampu memahami dirimu, saat tak ada pendengar yang mampu menengahi kebimbanganmu, maka disitulah tuhan selalu ada untuk mendengarkan keluh kesahmu. Cukuplah Dia tempatmu berbagi, karena Dialah yang maha tahu apa yang terbaik untukmu. Jadi cukup ikuti saja perintah dan laranganNya. Karena tak ada daya dan upaya tanpa pertolonganNya. Teruslah belajar untuk mengerti maksud dan tujuanNya. Dialah Allah ‘Azza wa Jalla, Rabb seluruh alam yang maha pendengar dan maha penyayang.
Sedikit berbagi kisah, sekitar delapan tahun lalu, saat usia masih remaja. Masa dimana kebanyakan orang mengatakan jika masa tersebut adalah golden age, masa yang paling menyenangkan (red: melalaikan). Tapi bagiku, masa-masa itu adalah masa dimana krisis percaya diri mulai memgusik pribadiku. Selalu merasa manjadi manusia yang paling menyedihkan sedunia, rasa syukur hilang entah kemana. Disaat orang lain terlihat begitu bahagia dengan hidupnya sementara saya hanya bisa terpuruk sendiri merenungi duka, memaksa akal untuk berpikir dewasa sebelum waktunya, mencoba meredam nafsu amarah dan kekecewaan yang kian hari semakin menyudutkan diri.
Jika kebanyakan anak zaman now mencari pelampiasan lewat obat-obatan dan perbuatan diluar kewajaran, apalah saya yang hanya mampu mengambil senjata tajam. Senjata tajam yang selalu siap untuk merobek rasa yang membelenggu, memancarkan darah perjuangan, menggiring naluri kepada ambulance masa depan. Kubiarkan senjataku itu menari-nari di atas luka yang telah lama terpndam, semakin kuiris, semakin nyaman. Tak ku hiraukan keadaan, selalu saja ia yang kuandalkan.
Tahukah kau senjataku? Dialah penaku, sang penyelamat dari pelampiasan yang terlarang.
Penaku begitu tajam, mampu menembus penjuru langit dan menyampaikan rintihan tuannya.
Penaku selalu mengerti kepada siapa hendaknya ia berharap.
Penaku tahu betul bagaimana rasa tuannya pada tuhanNya.
Karena TuhanNya adalah pembaca yang luar biasa, tiada tandinganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar