Kamis, 11 Agustus 2016

Bahagia itu sederhana

Untuk bisa menulis dibutuhkan pengalaman terutama dari kegalauan diri sendiri ataupun belajar dari kisah inspiratif orang lain, mungkin tulisan kali ini bisa dibilang base on Kegaluan diri sendiri yang telah berusaha untuk berdamai dengan hati nurani yang sedikit terusik dengan hina-dina perkara duniawi dan kini mencoba untuk memaknai kata BAHAGIA yang sesungguhnya.
  
Pernahkah Anda merasa kurang bahagia? sedih? galau? kecewa? atau gegana? atau  malah keseringan merasakan perasaan itu? sama halnya dengan kehidupanku terdahulu sebelum pemahaman tentang makna kebahagiaan itu berlabu seutuhnya di dasar sanubari. Jika gejala-gejala ketidakbahagiaan itu telah muncul maka sekiranya kita perlu merenungkan kembali cara pandang kita dalam mengarungi samudera kehidupan ini! 

Bahagia itu sederhana, tentunya ungkapan yang sudah tidak asing lagi didengar. Bagaimana bisa jadi sesederhana itu? di saat virus-virus galau telah merebak ke seluruh penjuru dunia dan sukses menggrogoti hati semua kalangan masyarakat terutama para remaja yang notabene merupakan generasi muda harapan bangsa. Kalau mereka pada galau mau jadi apa bangsa ini kedepannya?

Rasa kurang bahagia itu muncul karena tidak hadirnya rasa syukur dan selalu saja merasa kurang puas dengan apa yang dimiliki atau proses yang sementara dijalani tidak sesuai dengan harapan. Terus bagaimana caranya menghadapi rasa itu? Nah, karena penyebabnya adalah tidak syukur nikmat maka obatnya juga adalah cukup dengan bersyukur. Lalu bagaimana caranya untuk bisa bersyukur dan ikhlas menerima apa yang telah tertulis untuk kita? Jawabannya gampang... kita hanya perlu menciptakan alasan untuk selalu bahagia dengan selalu optimis dan huznudzon kepada Allah, Sang pembuat skenario terbaik yang tiada tandingannya. Allah maha pengasih, maha penyayang dan maha mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya. Jika kita bersyukur maka Allah senantiasa akan menambah nikmatnya kepada kita, jadi tak usah mencemaskannya karena janji Allah itu pasti.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖوَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim:7)

Coba kita renungkan sejenak, Apa jadinya kita tanpa Rabb? Akan kemana kita mencari pertolongan? Apakah teman, tetangga atau kerabat? tak banyak yang bisa kita harapkan dari mereka. Mereka bisa kapan saja meninggalkan kita karena mereka juga manusia sama seperti kita. Saat masa-masa sulit dan perasaan galau itu hadir, tak ada tempat lain yang paling tepat untuk mengadu selain Dia, cukup hanya kepadaNya kita menggantungkan harapan dan cita-cita. Jangan pernah mengeluh dengan keadaan apalagi berburuksangaka dengan takdirNya. Sungguh Allah bersama dengan orang-orang yang sabar dan akan memberikan pahala tanpa batas bagi orang-orang yang sabar (Al-Anfaal:46 & Az-Zumar:10)

Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba dalam amanah, keikhlasan dan kejujuran. Maka jangan katakan pada Allah aku punya masalah, tetapi. katakan pada masalah AKU PUNYA ALLAH Yang Maha Segalanya" (Ali bin Abi Thalib ra)

Hidup ini tak pernah luput dari ujian yang akan menggali sisi kesabaran kita, jika kita gagal dalam bersabar dan bersyukur maka jelas saja hati akan menjadi gelisah dan merasa kurang bahagia. Sesungguhnya kebahagian dunia ini hanyalah sementara dan perantara bagi orang-orang mukmin yang bertaqwa untuk meraih kebahagiaan yang hakiki yaitu kebahagian di akhirat kelak. 

Jangan hanya terpaku pada kesenangan-kesenangan duniawi. 
Jangan terlalu terobsesi mengejar kebahgiaan dunia semata karena semakin kita mengejarnya semakin ia akan berlari jauh meninggalkan kita. Ibarat kupu-kupu, semakin didekati ia semakin menjauh. Jangan sampai karena sibuk mengejar, kita jadi tidak menyadari banyak hal yang sebenarnya sudah sangat membahagiakan di sekeliling kita. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan (Al-Hadid:20).

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّىٰ نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu. (Muhammad:31)

Hadirkan kedamaian dalam hati dengan bersyukur maka bahagia akan mengikut. Mulai sekarang belajarlah untuk bersyukur dan berlapang dada menerima apa yang ada, hilangkan kata galau, kecewa, sedih dari kamus kehidupan Anda!    
BAHAGIA itu  pilihan, Anda yang tentukan. :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar