Uang lagi, uang dulu, uang terus... Saat uang jadi prioritas, disitulah kita mulai lupa untuk apa kita hidup. Realitanya kebanyakan orang berlomba-lomba mencari ilmu agar bisa
mendapatkan pekerjaan yang bagus, kalau sudah dapat kerja bisa dapat uang, kalau
sudah punya banyak uang katanya sudah dibilang sukses, kalau sudah
dibilang sukses jadilah BAHAGIA. Kesimpulannya parameter kebahagiaan
seseorang diukur dari banyaknya uang yang dimilikinya. Padahal andai
kata uang itu sumber kebahagiaan maka
tak ada orang kaya yang sakit karena kesehatan bisa dibelinya, tak ada
orang kaya yang mati muda karena usiannya pun bisa dibeli, dan neraka
akan dipenuhi oleh orang miskin karena surga sudah dibeli sama semua
orang kaya. Maka mengapa harus menuhankan uang? saat uang tak bisa
memberimu segalanya. Maka bersyukurlah uang bukanlah tuhan, karena tuhan
yang sesungguhnya adalah DIA yang maha adil.
“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (al-Qur’an), sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. al-An’nam:115).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar