Rabu, 15 November 2017

Iman Seujung Kuku



Wahai diri, sadarkah engkau akan apa yang menanti di depanmu?
Bagaimana kabarnya imanmu hari ini?
Adakah hati yang bergetar saat disebut nama Rabb mu?
Adakah hati merindu saat disebut nama Rosul mu?
Adakah rasa haru saat mendegar kisah-kisah para salafus shalih
Adakah hidayah menyentuh hatimu namun tak kunjung kau hiaraukan?
Hingga detik ini, sudahkah kau tau apa yang kau cari dan kemana tujuanmu?

Rumah yang megah, mobil mewah, paras yang cantik/gagah, keturunan yang baik, prestasi yang gemilang, jabatan yang tinggi, gaji yang besar, popularitas, anak yang lucu, kebun yang luas, hewan ternak yang banyak, atau iman yang seujung kuku?
Adakah dari itu semua yang patut kau banggakan?
Itukah yang mati-matian kau kejar hingga lalai dengan tugas utamamu dilahirkan di dunia ini?
Atau kau hanya pura-pura lupa?
Kau pasti tahu itu semua hanyalah sementara dan kapan saja bisa lenyap dari genggaman.
Kau tahu kan tempat terakhirmu dimana?
Kau juga pasti tahu semua akan dimintai pertanggungjawabannya.
Terus mengapa kau begitu enggan untuk taat pada Rabb yang memberikanmu kehidupan?
Padahal taat itu hanya sebentar, hanya di dunia saja (±63 tahun)
Ketaatan yang singkat akan dibalasan dengan kebahagiaan yang kekal selama-lamanya.
Indah bukan?
Lalu... mengapa tak kunjung kau menempuh jalan Tuhanmu yang lurus?
Apa yang patut kau banggakan dan andalkan? Saat dirimu bukanlah siapa-siapa
Tak ada jaminan akan terbebas dari siksa neraka,
Tak ada garansi bisa kembali lagi ke dunia untuk beribadah,
Tak ada doorprize obat antiadzab ,
Apa lagi tiket gratis masuk surga, emang kamu siapa?

Kau tahu itu semua tapi tak ada usaha untuk berubah menjadi lebih baik,
Lalu, apakah kau akan memilih untuk pasarah begitu saja menyerahkan dirimu menjadi bahan bakar api neraka? Kalau itu keputusanmu, silahkan lakukan apa yang ingin kau lakukan di dunia ini, hiduplah sesukamu, jadikanlah dunia sebagai tempat berbahagiamu yang terakhir, bahagialah sepuasnya, kejarlah dunia semampu yang kau bisa. Tapi jangan lupa, kelak akan ada hadiah dari tuhanmu yang harus kau terima yaitu tempat tinggal yang paling hina dan seburuk-buruk tempat kembali dan kau tahu? Akan ada dirimu disana dengan seluruh penderitaan yang tak akan ada akhirnya, kau hidup kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah balasan yang setimpal untuk seseorang yang enggan taat kepada rabbul izzati, Allah azzawajallah.
Waliya’udzubillah...

Dan orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: “Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?” Mereka menjawab: “Benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”. Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala (QS. Al Mulk: 6-11)
Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali". (QS. Al Baqarah: 126)
Wahai diri, janganlah menjadi muslim yang biasa-biasa saja (Red: biasa tidak shalat, biasa tidak puasa, biasa maksiat, dan biasa-biasa yang lainnya yang dimurkai Allah), jadilah yang terbaik di mata Allah bukan hanya ingin terlihat baik di mata makhluknya. Berusahalah, karena inilah waktu dan tempat yang tepat untukmu berusaha menjadi lebih baik dan melawan godaan-godaan setan laknatullah yang setia setiap saat untuk menyesatkan.

Carilah jalan Rabb mu yang lurus, mulailah dengan mencari teman dan lingkungan yang dapat menambah keimanan mu.

MARI BELAJAR, ILMUI SETIAP AMALIAH YANG KITA LAKUKAN...
BERLANDASKAN AL-QURAN DAN HADITS.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar