#SEMANGAT UKAI
- Yang
mempengaruhi pe ↑ TD: pe ↑ volume darah, pe ↑ HR, pe ↑ stroke volum, pe ↑
viskositas darah, pe ↑ resistece peripheral.
Nama
obat
|
Mekanisme
kerja
|
Kekurangan
|
Keuntungan
|
1.
Blok
sistem saraf simpatis di Sentral
|
|||
Clonidin
|
- mengaktivasi
reseptor α-2 di CNS
Farmakokinetik
-
T½ :
· Klonidin : 8-12 jam
-
Diekskresi
dan dieliminasi dalam bentuk utuh oleh ginjal
|
Efek samping :
Mulut kering dan sedasi (50%),
pusing, mulut kering, mual, atau impotensi.
Penghentian mendadak dapat menyebabkan
reaksi putus obat (aktivas simpatis berlebihan) è gugup, sakit kepala, nyeri
abdomen, takikardi, dan berkeringat)
Kontra indikasi
- Konstipasi
- Px tidak patuh makan obat è Rx putus obat
- Sick sinus syndrome
Interaksi
obat:
-meningkatkan
anti-H dr diuretik
-vasodilator
-dg β bloker/
glikosida jntgàdisritmia
&↓ frek dyt jntg
-dg
antidepresan trisiklikàme ↓ TD
|
-
peâ TD
Dosis
:
-
Tablet 0,15 mg/ hari,
-
hipertensi berat: dosis ditingkatkan 0,3 mg 3x/hr
-
max injeksi 0,15mcg/infus.
|
Methyldopa
|
membentuk
neurotransmiter palsu Farmakokinetik
-
T½ :
· Methyldopa : 2 jam
-
Diekskresi
dan dieliminasi dalam bentuk utuh oleh ginjal
|
Efek samping :
sedasi, hipotensi postural, pusing,
mual, mulut kering, sakit kepala.
anemia hemolitik, trombositopenia,
leukopenia, hepatitis dan sindrom lupus.
Kontra indikasi
-Peny hati yang aktif è Hepatitis dan sirosis
- Px tidak patuh makan obat è Rx putus obat ( fenomena rebound)
Interaksi
obat:
- Efek
hipotensi me↓dg obat simpotomimetik, antidepresan trisiklik, fenotiazin,
& dipertinggi dg diuretik tiazid,alkohol.
- Mempotensiasi
kerja hipoglikemik dari tolbutamid
|
Indikasi:
-
H. Ringan & berat
-
H. Nefrogenik
-
H. Awal kehamilan
Dosis :
Tablet ½ - 1 tab/hr. Naikan scr brtahap ½- 1
tab/hr tiap 2-3 hr
|
2.
Blok Adrenergik di
Ganglion Otonom
|
|||
Hexamethonium
|
-memblok reseptor nikotinik di ganglion
|
Efek samping :
-
blok reflek
parasimpatis : pandangan kabur, konstipasi,
urinary hesitancy, disfungsi seksual
-
blok reflek
simpatis : disfungsi seksual, hipotensi orthostatik, respon
kompensasi ( retensi garam).
Kontraindikasi
-
Penderita
insufisiensi ginjal, koroner, ginjal.
Efek obat:
-Arteriol
(Simpatis)à Vasodilatasi peá aliran darah
à hipotensi
-
Vena(Simpatis)à Dilatasi, peá alir balik
vena, peá curah jantung
-
Jantung (Parasimpatis)àTakikardi
-
Iris (Parasimpatis) àMidriasis
-
Otot siliar (Parasimpatis)à Siklopegia
-
Sal. Cerna (Parasimpatis)à Pergerakan
berkurang, kontipasi
-
Bladder (Parasimpatis)à Retensi urin
|
|
|
|
|
|
3.
Blok Adrenergik di Ujung Saraf
|
|||
Reserpin,
|
- menghambat transport NE ke
vesikel sinap
Farmakokinetik :
reserpin dapat langsung masuk CNS
|
Efek samping :
-
Depresi,
parkinsonism, sedasi.
Kontra indikasi :
- Depresi parkinson, epilepsi, terapi elektrokonvulsi,
feokromositoma, tukak lambung atau duodenum akut, kolitis ulseratif, MAOI,
hamil, laktasi
IO:
-
Menghilangkan
efek simpatomimetik
-
Dg
tiazid& anti H lain à
Efek hipotensi
-
Dg
Alkohol, antihistamin, antidepresan tr Isiklikàme ↑ depresan
-
Dg MAOI àeksitasi ringan
& hipertensi
-
Dg Digitalis & kuinidin à me ↑ efek
aritmia jantung
|
-
Me ↓TD
-
Dg
tiazid& anti H lain à
Efek hipotensi
Dosis :
-
0,2-0,5 mg/hrdibagi dlm 2-3 dosis.
|
Guanethidin
|
- mengosongkan dan memblok pelepasan NE dari tempat penyimpanannya
Farmakokinetik :
- guanethidine tidak karena sangat polar. Bekerja di
perifer : venodilatasi → venous return ↓ → COP ↓à TD ↓
|
Efek samping :
-
hipotensi postural,
lemas, impotensi, diare
|
|
4.
Blok Adrenergik di Reseptor - α1 bloker
|
|||
Prazosin Oxazosin,
Terazosin
|
memblok reseptor α-1 → resistensi vaskuler ↓ dan venous return ↓.
|
Efek samping :
hipotensi postural, gangguan ejakulasi (resept α di vas deferens)
|
Efek menguntungkan :
•
TG dan LDL ↓ serta HDL ↑.
•
resistensi insulin ↓
•
sedikit efek bronkodilatasi
•
relaksasi otot polos prostat
•
tdk berinteraksi dg NSAID
|
5.
Blok Adrenergik di Reseptor-β
|
|||
a.
β–blocker non selektif : Propanolol
b.
β1–blocker selektif : Atenolol
|
Farmakodinamik
-
Propanolol,
Timolol, Nadolol : antagonis b
non selektif, memblok reseptor b1 & b2
bronchokonstriksi
-
Asebutolol,
Atenolol, Metaprolol, Esmolol :
antagonis b1 selektif, mengurangi efek bronchokonstriktor yang tidak
diinginkan dari Propanolol yang mungkin dapat digunakan pada penderita
asmatik.
Mekanisme kerja :
§ Blok reseptor
β1 di jantung →HR dan kontraktilitas jantung ↓ → CO ↓ → TD ↓
§ Blok reseptor
β1 di ginjal → release renin ↓
§ Blok reseptor
β2 presinap
→ release NE
↓
§ Blok reseptor
β di CNS →aliran simpatis ↓ →tonus vaskuler ↓
Farmakokinetik
- T½ :
· Metaprolol : 3-4 jam
· Propanolol, Timolol, Labetolol : 4-6 jam
|
Efek samping :
Bronkospasme,
memperburuk gangguan PD perifer, rasa lelah,insomnia, eksaserbasi ggl
jantung, dan menutupi gejala-gejala hipoglikemia.unpleasant dreams (bisa
nembus BBB), erectile dysfunction, akral dingin (hambat vasodilatasi β2), TG
↑ dan HDL ↓ (hambat metabolisme lemak di hepar),arritmia.
Kontra indikasi :
-
Px dengan asma
-
PPOM
-
Ggl jantung dengan disfungsi sistolik
-
Blok jantung derajat 2 dan 3
-
Sick sinus syndrome
-
Peny vaskuler perifer
-
Penderita DM
IO
.............
|
Indikasi :
a.
Propanolol:hipertensi, angina ansietas, takikardi,disritmia, profilaksis stlh
myocard akut
b.
Atenolol:hipertensi & angina
Dosis
a. Propanolol:
20 mg 3x/hr ditingkatkan stlh 3 hr mjd 40 mg 3-4x/hr
b.
Atenolol :
50 mg/hr dapat ditingkatkan mjd 100 mg/hr jika perlu, stlh 2 mggu
Sediaan :
Tablet 50mg dan 100mg
|
VASODILATOR
|
|||
1.
Calcium Channel Blocker
|
|||
Nifedipine, Verapamil, Diltiazem
|
Mekanisme kerja :
memblok kanal Ca type-L →
hambat influk Ca ke intrasel →kadar Ca intrasel ↓ → * kontraktilitas sel otot polos vaskular ↓→
vasodilatasi → resistensi perifer ↓
*pd otot jantung
→kontraktilitas, HR ↓
Farmakokinetik :
- per oral, tersedia dalam formula immediate
release & extended release.
-Nifedipine mengalami metabolisme utama di hepar,
secara ekstensif dikonversi menjadi metabolit inaktif.
|
Efek samping :
dizziness,
flushing, sakit kepala, hipotensi transient, edema perifer, brdikardi,
konstipasi
Kontraindikasi
:
Wanita hamil
dan menyusui
IO
|
Indikasi
Dosis :
Nifedipin (diberikan disis tunggal atau 3xsehari 5-10 mg)
Verapramil HCL (dewasa 3xsehari 1 tab ½ jam sebelum
makan)
|
2. Vasodilator Oral
|
|||
hidralazin, minoksidil
|
Mekanisme kerja :
- melepaskan NO à hidralazin
- membuka kanal K+ →
hiperpolarisasi dan relaksasi otot polos vaskuler : minoksidil (metabolit minoksidil yi. minoksidil sulfat)
|
Efek samping
-
menimbulkan reflek simpatis (respon kompensasi) ® sering dipakai sebagai
kombinasi dengan β–blocker(mencegah efek cardiac akibat reflek simpatis)
dan diuretik (mencegah retensi air akibat reflek simpatis)
KI
IO
|
Indikasi
Dosis
§ Sediaan :
40-200mg/d (hidralazin)
5-10 mg/d (minoksidil)
|
3. Vasodilator Parenteral
|
|||
Nitroprusside
Diazoksid
|
Mekanisme kerja :
z
melepaskan NO → stimulasi guanilil
siklase → cGMP di otot polos ↑: nitroprussid
ª
membuka kanal K+ : diazoksid
z
Farmakokinetik :
masa kerja pendek (nitroprussi : beberapa menit,
diazoksid : beberapa jam). Nitoprussid diberikan perinfus secara kontinu.
Diazoksid diberikan secara i.v bolus.
|
Efek
samping :
•
Niroprussid : hipotensi berat, takikardi. Pemakaian dlm infus beberapa hari
menyebabkan akumulasi ion sianida atau thiosianat dalam darah
•
Diazoksid : hipotensi, hiperlikemia, retensi air dan garam
KI:
·
Inadequat
cerebral circulation
·
CHF akut
IO:
|
Indikasi
:
•
Hipertensi gawat
•
Diazoksid juga dapat menurunkan release insulin, sehingga dapat dipakai untuk
terapi hipoglikemia yang disebabkan oleh tumor yang memproduksi insulin.
Sediaan
:
0,3 mcg/kg/min IV
Dosis
|
ACE Inhibitor
|
|||
Captopril
, Benazepril, Enalapril , Quinapril , Ramipril
|
Mekanisme kerja :
hambat Angiotensin Converting Enzyme shg :
J hambat pembentukan AII → AII
merupakan salah satu vasokonstriktor kuat.
J kadar bradikinin ↑ →menstimulasi release NO dan prostasiklin →
vasodilatasi.
|
Efek samping : hyperkalemia, hipotensi berat, batuk kering
Kontraindikasi : ibu hamil
trimester 2 dan 3 à injuri- † ( krn obt scr langsg m’aktifkan RAA)
Interaksi obat :
-
suplemen Kalium atau diuretik hemat-K
dapat menimbulkan hiperkalemia.
NSAIDs dapat
menghambat timbulnya efek hipotensi karena memblok bradikinin.
|
Keuntungan : respon kompensasi (-)® mencegah remodelling jantung dan vaskuler
Indikasi : HTdg kdr renin N / tinggi ; CHF ; mencegah kerusakan glomelurus HT + DM
Ds :
Kaptopril (1 jam sebelum makan 12,5 mg 2x3 sehari) (tab 12.5mg ;
25 mg)
Benazepril hidroklorida (1x sehari 10 mg. Bila perlu dinaikkan 2x10mg per
hari) (tab 5 mg/ tab ; 10 mg/tab)
|
Angiotensin
II Receptor Blocker (ARB)
|
|||
Irbesartan,
Losartan , Valsartan
|
Mekanisme kerja :
-
menduduki reseptor AII (AT1).
AT1 tdpt di otot polos vaskuler, korteks adrenal, ginjal, dan otak.
-
Obat ini tidak mempunyai efek
pada metabolisme bradykinin.
-
Menghambat AII lebih kuat dp
ACE inhibitors karena ada enzim lain yang juga bisa menghasilkan AII.
|
Efek samping :
hiperkalemi.
|
Keuntungan
-
Menghambat AII lebih kuat dp
ACE inhibitors karena ada enzim lain yang juga bisa menghasilkan AII.
Dosis
PO 25-50mg/hari
|
DIURETIK ( prinsip: me↑eskresi ion Na, Cl, & airà vol plasma & cairan ektrasel ↓àCOP ↓à TD ↓. P’gunaan kronis à vasodilatasi perifer )
|
|||
1.
Diuretik golongan Thiazid
|
|||
Klorothiazid
|
Mekanisme kerja :
-
me↑ ekskresi ion Na dan Cl di
tubulus distal. Natriuresis selanjutnya akan diikuti kehilangan K dan
bikarbonat.
-
↓
Reabsorbsi Na dgn menghambat kotransporter Na atau Cl pd membran lumen
-
↓ Exresi
kalsium dalam urine
|
Efek samping : alkalosis metabolik, hipoK, hipoMg, hipoNa, hiperurisemia,
hiperglikemia, gangguan toleransi karbohidrat, 5-15% kolesterol dan
LDL ↑, reaksi allergi
Kontraindikasi : anuria, hipersensitif terhadap thiazid atau golongan sulfonamid, Px yg menggunakan digitalis
Px dgn kadar asam urat ↑ (px dgn pirai)
Px dgn DM
Interaksi :
-
NSAID
-
Tidak
diberikan sendiri, namun dikombinasikan dengan diuretic kuatà akan menunjukkan efek sinergistik
|
Indikasi :
hipertensi, terapi batu
ginjal yang disebabkan hiperkalsiuri, Gagal
jantung akut yang selalu disertai dengan overload cairan
Penggunaan sbg antiHT :
J Efek antiHT berlangsung lbh lama dan pd dosis lbh rendah daripd efek
diuretiknya
J Sering dikombinasi dg antiHT lain krn : thiazid dpt me↑efek hipotensi
antiHT lain & dpt mencegah retensi cairan akibat anti HT lai
Sediaan :
PO 25-100mg
|
2.
Diuretik kuat
|
|||
Furosemid
|
Mekanisme :
J hambat reabsobsi
di thick ascending limb of the loop of Henle.
J menginduksi
sintesa prostaglandin renal.
J meningkatkan
aliran darah ginjal & menurunkan kongestif paru dan tekanan pengisian ventrikel kiri pada
gagal jantung.
|
Efek samping : hipokalemia.
Toksisitas : alkalosis metabolik hipokalemi, ototoksik (tergantung dosis, biasanya
reversible), hiperurisemia, hipomagnesemia, reaksi allergi (skin rash,
eosinophilia).
Kontraindikasi :
pasien yang allergi terhadap sulfonamid, pasien dengan
hepatic cirrhosis atau gagal ginjal atau gagal jantung.
Interaksi obat :
·
Pengunaan bersama NSAID → hambat pembentukan PG → mmpngaruhi efek furosemid
·
Penggunaan bersama dg probenesid
→ menggeser ikatan furosemid dg
prot plasma → hambat sekresi
furosemid
·
Diberikan dalam bentuk kombinasi dengan ACE Inhibitor à karena diuretik tidak mengurangi
mortalitas pada gagal jantung sehingga perlu kombinasi
Indikasi : udem paru
akut, atau keadaan edema lain, hiperkalsemia, hiperkalemia, gagal ginjal
akut, overdosis anion (misalnya fluoride, bromide, iodide).
Sediaan :
PO 20-80mg
|
|
3.
Diuretik Hemat Kalium
|
|||
spironolakton
|
Mekanisme kerja :
berikatan secara kompetitif dg reseptor pd tempat
pertukaran Na/K yang dependen aldosteron pada distal tubulus renal →
jml ion Na dan air yang diekskresi ↑, kalium diretensi.
|
Efek samping : gynecomastia, agranulocytosis.
Kontraindikasi : gangguan faal
ginjal, hyperkalemia, ibu hamil
Interaksi obat :
-
ACE inhibitors
dan beta blockers (dapat menyebabkan hyperkalemia berat),
-
menurunkan efek
dari pressor amines
-
lithium (tidak
boleh diberikan bersama diuretik)
-
NSAIDS
(menurunkan efektivitas diuretik),
-
digoxin
(meningkatkan waktu paruh),
-
corticosteroids
(me↑ hypokalemia).
|
Sediaan :
Tablet 25 mg ; 100mg
Ds : Dewasa
50-100mg sehari dalam dosis selanjutnya dapat ditingkatkan sampai 400 mg 3
mg/kg BB sehari dalam dosis bagi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar