J Disebabkan oleh Penyempitan dan obstruksi jalan nafas merupakan akibat
dari kombinasi :
☻
Spasme otot polos bronkus
☻
Bronkokonstriksi
☻
Oedema mukosa
☻
Penumpukan mukus di jln nafas
J Inflamasi kronik è key factor in the pathology of asthma è bronkus hiperresponsif / hyperreaktif
J TARGET TERAPI ASMA
1.
Me ¯ IgE berikatan dg sel mast (anti-IgE antibody)
2. Mencegah
degranulasi sel mast (kromolin, simpatomimetik)
3. Menghambat
kerja mediator yg dilepaskan sel mast (antihistamin, antagonis leukotrien
reseptor)
4. Relaksasi
jalan nafas secara langsung (Bronkodilator : simpatomimetik, xantin,
antimuskarinik)
5. Me ¯ respon inflamasi (kortikosteroid)
Nama
obat
|
Mekanisme
kerja
|
Keuntungan
|
Kerugian
|
||||
BRONKHODILATOR
|
|||||||
1.SIMPATOMIMETIK/
ADRENERGIK
|
|
|
|||||
agonis b2 selektif
|
|
|
|
||||
Terbutalin
|
Ø Farmakodinamik:
- Melalui
aktivasi reseptor β2 menimbulkan relaksasi otot polos.
- Bronchodilatasi & Hambat pelepasan mediator o/
mastcell
|
- Pada
dosis kecil kerja obat ini pada reseptor β2 jauh lebih kuat daripada kerjanya
pada reseptor β1, tetapi bila dosisnya di tinggikan, selektifitas ini hilang.
Ø Dosis :
1.
Inhalasi/ aerosol 0,2 mg/semprot
2.
Oral (efektif)àTablet 2,5 – 5 mg
3.
Sub kutan1mg/ml
|
Ø Kontraindikasi:
Hipertensi,
penyakit jantung koroner, gagal jantumg kongestif, hipertiroid dan diabetes.
Ø Efek samping:
Tremor otot rangka, kegelisahan, kadang-kadang
kelemahan.
Rasa gugup, takikardi, palpitasi, ngantuk, nyeri
kepala, nausea, muntah, dan berkeringat terutama pada pemberian per oral.
|
||||
Salbutamol
|
|
Ø Dosis :
2-4mg 2-3x/hari
|
Ø Efek samping:
Tremor ringan, palpitasi, mual, pusing, mulut kering,
kram otot , hipokalemi
Ø Kontraindikasi:
Hipersensitif
Pemantauan
pada pengguna yang hamil atau laktasi, hipertyroid, ggn konvulsi, penyakit
jantung parah.
Interaksi
obat dengan propanolol, MAOI, adrenergik lain, antidepresan trisiklis.
|
||||
Metaproterenol
|
Ø Farmakokinetik:
Bioavailabilitas
per oral <10%.
Onset 15-30 menit (peroral), 5 menit (inhalasi).
Duration
of action 3-6 jam (inhalasi), 4 jam (peroral).
Konsentrasi plasma puncak 2-3 jam (peroral).
Metabolisme oleh sulfat conjugation di GIT.
Ekskresi melalui feces.
|
Ø Farmakodinamik:
Berikatan
dengan reseptor β2 à.menyebabkan
peningkatan CAMP àmenimbulkan
relaksasi otot polos bronkhus (bronchodilatasi).
Stimulasi
β2 mengakibatkan peningkatan glukoneogenesis dan glikogenolisis di liver.
Ø Dapat diberikan dalam bentuk:
1.
Inhalasi
0.65 mg/ semprot
2.
Per Oral
Tablet è
10, 20 mg
Sirup è
10mg/5 ml
|
Ø Efek Samping:
Stimulasi jantung (Aritmia, takikardi, palpitasi).
Stimulasi CNS (sakit kepala, insomnia).
Tremor, hiperglikemia, gelisah dan mual.
Ø Kontraindikasi:
PJK,
Gagal jantung kongestif, hipertensi, hipertiroid, DM, hipokalemi.
|
||||
2. DERIVAT
XANTIN
|
|
|
|||||
- teofilin
|
1.Menghambat PDE
è cAMP
Efek langsung [Ca++] intrasel ¯
Hiperpolarisasi membran Uncoupling Ca++dg
aktin-myosin
2. Antagonis reseptor adenosin
·
Hamb degranulasi
sel mast
·
Me¯ prod sitokin
J absorpsi baik :
- p.o., “sustained release” ® kadar stabil di plasma
J distribusi :
slrh tubuh (tms plasenta, ASI )
|
Dosis
:
Oral
: Tablet 100,125,200,250,300mg
Kapsul
: 100,200mg
Eliksir,
sirup dan larutan :
26,7
dan 50 mg/5ml
Parenteral
: tempat berisi 200,400,800 mg
teofilin dan 5% dekstrose untuk suntikan
Interaksi
obat:
J metabolisme :
hepar
ok induksi
enz o/ rifampin, fenobarbtal,
etanol, rokok
¯ ok inhibisi
enz o/ simetidin, eritromisin,
alopurinol kondisi patologis
(gagal jantung, liver, orang tua)
|
Efek
samping :
- iv.cepat
è aritmia jantung, hipotensi
- Sakit kepala, palpitasi, dizziness,
nausea,hipotensi, nyeri prekordial
- Indeks terapi sempit (10-20 mg/ml)
àkonsentrasi plasma > 20 mg/ml = TOKSIK (takikardia, agitasi, kejang, emesis,
Gx.GIT
- Anak-2 mudah kejang
- Diuresis:
Caffein bekerja sebagai diuretik ringan yang meningkatkan produksi Na, K, Cl
urin.
- Mukosa:
pada lambung, semua metilxantin memacu sekresi HCl mukosa lambung.
Kontraindikasi:
Gangguan
fungsi hepar, payah jantung
|
||||
Aminofilin
|
Hambat
enzim fosfodiesterase àCAMP
dan CGMP àrelaksasi
otot polos.
|
ØDosis :
Oral
: Cairan 105 mg/5ml
Tablet 100, 200 mg
Oral
lepas lambat :
Tablet 225 mg
Rektal
: Suppositoria 250, 500 mg
Parenteral
: 250 mg/10 ml u/ suntikan
|
ØEfek samping :
ØGangguan
GIT, gemetar, palpitasi, tidak bisa tidur, gelisah, pusing dan disorientasi
ØKontraindikasi :
Anak-anak,
pasien dengan hipertyroid, hipertensi, aritmia, decomp.
|
|
|||
3.ANTIKOLINERGIK
|
|||||||
- atropin
|
Mekanisme :
Antagonis resept muskarinik
è otot polos :
bronkhodilatasi
è kelenjar :
mukus ¯
|
Efektif u/
hiperreaktif bronkhokonstriksi, COPD, bronkhitis
kronis,orang tua
Ø Dapat diberikan dalam bentuk:
-peroral,
intramuscular, intravena.
|
Efek sistemik :
- Mulut kering, retensi urin, mata kabur, takikardi
-
Pada individu lebih tua dapat
menimbulkan midriasis&sikloplegi, yang dapat menyebabkan serangan
glaukoma berulang setelah menjalani kondisi tenang.
|
||||
-
ipatropium bromid
|
-
Merupakan anti muskarinik yang memperlihatkan
bronkodilatasi berarti secara khusus.
-
Mengadakan kompetitif inhibitor Ach pada reseptor
muskarinik.
-
Intriksik action (-)
-
Afferens (+)
-
Sebagai bronkodilator, bila diinhalasi tidak sekuat
β agonis.
|
- Toleransi tidak terjadi dalam pemakaian sampai 5 tahun.
-
Cukup
aman untuk pasien glaukoma atau hipertrofi prostat.
Ø Dosis :
Aerosol : 18 μg/semprot dalam inhaler 200 dosis-terukur.
|
Ø Efek samping :
-
Pada pemberian perinhalasi tidak
mempengaruhi kekentalan, produksi, maupun proses pembersiham mukus.
- Mulut kering, jarang retensi urin, dan konstipasi.
|
||||
4.
ANTIINFLAMASI
|
|||||||
Kromolin
|
·
Per inhalasi
·
Mek kerja :
hambat degranulasi sel mast
·
Memungkinkan penurunan dosis bronkodilator dan
kortikosteroid oral.
|
·
Penggunaan
: profilaksis (slow onset), efektif utk asma yg diinduksi oleh allergen /
aktivitas
Nedokromil Natrium
Ø Dosis
:
Aerosol
paru : 1,75 mg/semprot dalam tempat berisi 112 dosis-terukur
|
·
ES : Batuk, edem
laryng, nyeri sendi,sakit kepala, rash, nausea
·
Pada pasien dewasa kurang efektif dibandingkan
dengan kortikosteroid inhalasi,tapi dapat digunakan untuk menurunkan efek
samping akibat penggunaan kortikosteriod jangka panjang.
Natrium Kromoglikat
Ø Dosis :
-
Aerosol paru : 800 μg/semprot dalam tabung inhaler 200 dosis ; 20mg kapsul
untuk inhalasi; 20 mg/2 ml untuk nebulisasi
-
Aerosol hidung : 5,2 mg/semprot
-
Oral : kapsul 100 mg
|
||||
Anti inflamasi- Glukokotikoid
( Beklometason)
oral :
Prednison
inhalasi : triamsinolon, budesonid, flutikason,
beklometason, flunisolid
|
Mekanisme Kerja:
·
antiinflamasi :
menghambat prod sitokin inflamasi (PG & leukotrien) & me ¯ infiltrasi sel inflamatori
(me¯ destruksi epitel, mukus, & bronkonstriksi )
·
me ¯ hiperreaktifitas bronkial
·
me affinitas b agonis & mencegah down
regulation resept b
·
Metabolisme : glukoneogenesis
·
lipolisis ,lipogenesis àfat deposisi, katabolisme protein
·
Imunosupresif: respon imun ¯, limfosit ¯, resiko infeksi
·
Anti inflamasi: distribusi & fungsi leukosit, menghambat
as.arachidonat, release histamin
·
Efek lain : dosis besar di SSP mempengaruhi
mood, behavior, stim.sekresi as.lambung (iritasi), retensi Na & H2O Ú udema, atropi otot,kelemahan,osteoforosis
|
·
Penggunaan :
- oral : asthma attack, asma berulang
- inhalasi : “first line treatment” asma ringan s.d
berat
- terapi kontrol
·
Treatment of adrenal
insufficiency
·
Decrease
inflammation
o
Asthma &
COPD
o
Allergic
reactions & rashes
o
Other
inflammatory processes
·
Suppression of
immune response
o
Autoimmune
processes
o
Prevent
transplant rejection
·
Interaksi dg aspirin, AINS , insulin, OAD
|
Ø Kontraindikasi :
§ Sebaiknya
tidak digunakan selama trimester 1 kehamilan, kecuali manfaat lebih besar
dari resiko.
§ Obstruksi
hipertrofi kardiomiopati.
Ø
Ø Dosis :
Aerosol : 42 μg / semprot dalam tempet berisi 200 dosis
|
||||
Untuk mengurangi efek samping :
- gunakan
lokal/ aerosol pd asma
-
penghentian obat secara bertahap dosis diturunkan
|
Efek Samping Pemakaian
Kortikosteroid pada dosis besar & jangka panjang
☻
Glukosa drh , deposisi lemak Ú’moon face’ ‘buffalo hump’
☻
Udema (retensi
air), hipertensi
☻
Osteoforosis,
pertumbuhan terhambat
☻
Iritasi lambung
☻
Glaukoma
☻
Insufisiensi
adrenal
|
5.
ANTI LEUKOTRIEN
1.
LT-1 reseptor
antagonis (Zafirlukast, montelukast, pranlukast)
§ efektif hamb Ag / exercise-induced asthma
§ p.o 1-2 x sehari
2.
5-lipoxygenase
inhibitor (Zileuton)
§ Hamb produksi leukotrien
§ Interaksi obat : me konsentr teofilin & walfarin di serum
|
|||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar