Antitussive
o Tujuan : Menekan reflek batuk “cough suppressants”
o Indikasi : batuk kering / non produktif
o Target kerja :
J di perifer : me ¯ sensitivitas reseptor batuk thd substansi kimia spt bhn irritan,
autokoid
ü uap menthol, miny Eucalyptus (permen batuk)
ü anestesi lokal topikal (benzokain, lidokain :utk
persiapan bronkoskopi)
ü benzonatate
J di pusat batuk : me ¯ sensitivitas ‘cough center’
ü Opioid : codein, morfin, hydrocodone (turunan codein)
ü Non Opioid : Dextromethorpan (d-isomer dari
metil eter opiate), Chlopehedianol, Diphenhydramin
Nama
obat
|
Mekanisme
kerja
|
Keuntungan
|
Kerugian
|
||
1. Batuk Kering/ Antitussive (Di
Pusat Batuk)
|
|||||
DekstroMetorfan
(non opioid)
|
Farmakodinamik:
•
menekan batuk sama
kuat dg kodein tp tahan lama
•
non analgesik, non
sedatif, non sembelit, non adiktif
• me↑ ambang pusat batuk di otak
• me↓
sensitifitas cough center
•
tidak menghambat
aktivitas silia bronchus
Farmakokinetik:
• absorbsi cepat
di usus
• distribusi luas
•
efek bertahan 5 - 6
jam
• terbentuk
glukoronida aktif dari dextrorfan
• t ½ : bervariasi → 2 - 4 jam sampai dengan 45 jam
|
Indikasi : batuk kering
© potensi antitusif ~ codein
© tdk menyebabkan ketergantungan
Drug Interaction : dg MAOI dpt menyebabkan adrenergic crisis, dizziness, spasm, tremor,
hyperten., intracerebral bleed., psychosis, coma.
© teratogenic
potential
|
Efek samping
•
mengantuk (jarang)
•
termangu – mangu
•
pusing, nyeri
kepala, tinnitus
•
gangguan lambung -
usus : mual, muntah nafsu makan ↓
•
dosis ↑ depresi
napas
•
kering di mulut,
tenggorokan dan nasal
Kontraindikasi: penderita asma
Bentuk sediaan, dosis & cara pemberian:
• tablet 10 mg
• syrup 10 mg dan
15 mg/ml
• dosis dewasa:
10-30 mg 3-4x/hr
© FLAT dose response curve (Max. effect 15 mg)
|
||
DifenHidramin
(non opioid)
|
Farmakodinamik:
• H1 blocker
• hipnotis –
sedative
• me↓
sensitifitas cough center
•
hambat sekresi
saliva dan kelenjar eksokrin lain
• me↓ rigiditas
• mengatasi paralisis agitans
Farmakokinetik:
• kadar puncak maksimal dlm darah 2 jam
• kadar tertinggi : paru – paru
• kadar lebih
rendah : limpa, ginjal, otak, kulit
• metabolisme di
hati, bisa juga di paru dan ginjal
• t ½ : 4 jam
|
Indikasi : batuk kering
|
Efek samping
•
mengantuk,
berkurang kewaspadaan, lesu
•
gangguan GIT :
nafsu makan↓, sembelit, mual,
muntah, diare
•
bayi : mengeringnya
selaput lendir
•
mulut kering
Kontraindikasi:
•
pasien
hipersensitivitas
•
bayi dan anak kecil
•
ibu menyusui
•
sopir/pekerja yang
perlu kewaspadaan
•
pasien sensitif AH1
© anticholinergic effects (hati2 pd lansia).
© 25-50 mg = 15 mg codeine
|
||
Kodein(opioid)
|
Farmakodinamik:
•
Meredakan batuk dg
mekanisme menekan pusat batuk
•
Menimbulkan depresi
napas, namun efeknya lebih kuat pada depresi batuk dibandingkan morfin
Farmakokinetik:
•
Absorbsi kecil
sekali dalam usus
• Ekskresi melalui
ginjal
|
Indikasi :
Pengobatan simtomatik batuk kering selama bronkhitis, flu, radang saluran
pernapasan karena alergi atau infeksi.
Bentuk sediaan, dosis & cara pemberian:
•
Tablet 10 mg; 15
mg; 30 mg
•
Sirup 11,11 mg per 5 ml
Dosis:10 mg untuk orang dewsa
|
Efek samping
•
Mual dan muntah, Susah buang air besar
•
Sakit kepala ringan, Mengantuk
Dapat
menimbulkan addiksi
Kontraindikasi:
•
Insufisiensi
pernapasan
•
serangan asmatis
akut
•
koma
• hipertropi prostat dengan residu formasi urin
•
glaukoma sudut
tertutup
•
Bayi berusia 1
tahun atau kurang
|
||
Morfin (opoid)
|
Farmakodinamik:
•
Meredakan batuk
dengan mekanisme menekan pusat batuk
• Namun dapat menimbulkan depresi napas berdasarkan efek
langsung thdp pusat napas di batang otak. Lebih besar efek depresi napasnya
daripada depresi terhadap batuk
Farmakokinetik:
• Absorbsi minimal
dalm usus
• Mengalami
konjugasi dg asam glukoronat di hepar
|
Indikasi :
Penghambatan
refleks batuk pada batuk tidak produktif (batuk kering) yang iritatif
Bentuk sediaan, dosis & cara pemberian:
•
Tablet 10 mg; 15 mg; 30 mg
Dosis: 2-4 mg untuk orang dewasa
|
Efek samping
• Mual dan muntah
• Urtikaria
• Eksantem
• Dermatitis
kontak
• Pruritus
• Bersin
• Kebingungan
• Halusinasi
• Dapat
menimbulkan addiksi
Kontraindikasi:
•
Depresi pernafasan
•
penyakit
penyumbatan saluran nafas
•
penyakit hati akut
|
||
antitussive di perifer
|
|||||
Lidokain
(anestesi local topical)
|
Farmakodinamik:
• Menekan
aktivitas listrik aritmogenik yg mengalami depolarisasi
• Mempercepat
repolarisasi membran
Farmakokinetik:
•
70 % terikat
protein plasma
•
distribusi
berlangsung cepat
•
dietilasi
dihati
|
Efek samping
·
SSPàmengantuk, pusing, parastesia, gang mental, kejang
·
Dosis berlebihàfibrilasi ventrikel, henti jantung
|
Indikasi :
lebih sering untuk anastesi tapi bisa untuk antitusif
Kontraindikasi:
Bentuk sediaan, dosis & cara pemberian:
|
||
2.
MUKOKINETIK AGENT
|
|||||
EKSPEKTORAN
|
Tujuan : mengencerkan sekret ® perbaiki produktivitas batuk ® merangsang pengeluaran sekret / mukus dr sal nfs
Indikasi : batuk produktif
|
||||
Gliseryl Guaiakolat
(Tussival,Probat, Triadex )
|
Farmakodinamik:
•
Mengurangi mukus
adhesi & surface tension
•
Merangsang
pengeluaran dahak dari sal nafas
•
Diduga mekanisme
kerja → berdasarkan stimulasi mukosa lambung & selanjutnya scr reflek
merangsang sekresi kelenjar saluran nafas lewat N.Vagus → me ↓ viskositas dan
mempermudah pengeluaran dahak
|
Indikasi : Utk batuk
produktif
Bentuk sediaan,
dosis & cara pemberian:
•
Per oral ( syrup
dan tablet)
•
Sirup: 100mg/ml
•
Dosis : 2-4 x
sehari 200-400 mg
|
Efek samping
•
Dosis besar →
mengantuk, mual dan muntah
•
Diarrhea
•
Drowsiness
•
Nyeri perut
Kontraindikasi:
• Px dg gangguan
lambung
• Batuk kering
|
||
Ipekak
(Quelidrine,Prome)
|
Farmakodinamik:
• Iritan local yg
merangsang sekresi
Farmakokinetik:
•
Sebaiknya tidak
digunakan sebagai ekspektoran karena tidak jelas kebutuhannya dan dapat
menimbulkan efek samping yang serius.
|
Indikasi
: batuk produktif
Bentuk sediaan, dosis & cara
pemberian:
• Syrup ipekak
sebaiknya tdk digunakan à efek samping yg
serius 300 mg (5ml) tiap 2-4 jam.
|
Efek samping
• Dosis besar →
asidosis metabolic
• Potensi
membebani fungsi ginjal dan menyebabkan gangguan imbang elektrolit
Kontraindikasi:
• Px Insufisiensi
hati
• Px Insufisiensi
ginjal
|
||
Amonium Klorida
(Dantusil,Tropidryl, Sakadryl )
|
Farmakokinetik:
• Jarang digunakan
sendiri, biasanya dikombinasi dengan ekspektoran lain atau antitusif
|
Indikasi : batuk produktif
Bentuk sediaan, dosis & cara
pemberian:
• Dosis : dewasa
300 mg ( 5 ml ) / 2-4 jam
|
Efek
samping
Dosis besar à acidosis
metabolik
Kontraindikasi:
Hati-hati dg penderita insufisiensi hati, ginjal, dan paru. Hampir tdk digunakan lagi dlm pengasaman urin pd keracunan krn
menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit
|
||
MUKOLITIK
|
|
|
|
||
Acetylcysteine
(Mucomist)
p.o,
aerosol
|
Mek. Kerja :
menurunkan
viskositas sekret dg cara merusak ikatan disulfida.
Farmakokinetik:
langsung bekerja scra lokal pd secret hidung
•
Perinhalasi
atau tetes hidung, langsung pada trakea saat trakeostomi
•
Ph 7-9
•
Efek maximal 5-10 menit
|
Indikasi :
Px radang paru,
bronchitis kronis, batuk kronis/akut, antidotum parasetamol
Bentuk
sediaan, dosis & cara pemberian:
• Diberikan secara
semprotan (nebulization) atau obat tetes hidung
• Obat ini diberikan lansung pd trachea
• Obat tdk boleh
diberikan jk tdk terdapat alat penyedot lender nafas
• Larutan yg biasa
diberikan 10-20%
|
Kontraindikasi:
• Asma
• Hipersensitivitas
Efek
samping
• Bronchospasm
(utk asma, dipakai bersama bronkodilator)
• Stomatitis
• Mual, muntah
• hemoptisis
• Rhinorrhea
terbentuk
secret berlebihan sehingga perlu disedot (suction)
|
||
Pulmozime (DNA ase)
(Pulmozyme)
|
Farmakodinamik:
• merusak DNA
mukus dg reaksi enzimatik
• lebih efektif drpd asetilsistein
|
Digunakan pd kasus kistik fibrosis
Lebih efektif d.p asetilsistein
Indikasi:
Batuk dengan sekret yang meningkat, biasa digunakan pd kasus kistik
fibrosis
Interaksi obat:
tidak diketahui
|
Efek
samping:
• Voice changes,
Laryngitis, Rash
Conjunctivitis,
chest pain
Kontraindikasi:
Px asma
Bentuk
sediaan:
Aeros
|
||
Ambroxol
|
Farmakodinamik:
• Me↓ tegangan
permukaan dg menstimulasi pembentukan zat aktif permukaan (surfaktan), shg
adhesi lendir pd epitel bronkus berkurang
Farmakokinetik:
•
Metabolik
bromheksin (cara kerja & penggunaan sama
|
Indikasi:
Batuk akut dan
kronis dg iritasi berlebihan pd saluran nafas & pembentukan lendir.
|
Efek samping:
• Per oral → mual
dan peninggian transaminase serum
Kontraindikasi :
Hipersensitivitas
Interaksi obat: tidak diketahui
|
||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar