Senin, 04 Desember 2017

OBAT BATUK

Antitussive

o  Tujuan   : Menekan reflek batuk  “cough suppressants”
o  Indikasi : batuk kering / non produktif
o  Target kerja :
J  di perifer : me ¯ sensitivitas reseptor batuk thd substansi kimia spt bhn irritan, autokoid
ü  uap menthol, miny Eucalyptus (permen batuk)
ü  anestesi lokal topikal (benzokain, lidokain :utk persiapan bronkoskopi)
ü  benzonatate
J  di pusat batuk : me ¯ sensitivitas ‘cough center’
ü  Opioid : codein, morfin, hydrocodone (turunan codein)
ü  Non Opioid : Dextromethorpan (d-isomer dari metil eter opiate), Chlopehedianol, Diphenhydramin

Nama obat
Mekanisme kerja
Keuntungan
Kerugian
1.      Batuk Kering/ Antitussive (Di Pusat Batuk)
DekstroMetorfan
(non opioid)
Farmakodinamik:
     menekan batuk sama kuat dg kodein tp tahan lama
     non analgesik, non sedatif, non sembelit, non adiktif
     me↑ ambang pusat batuk di otak
     me↓  sensitifitas cough center
     tidak menghambat aktivitas silia bronchus
Farmakokinetik:
     absorbsi cepat di usus
     distribusi luas
     efek bertahan 5 - 6 jam
     terbentuk glukoronida aktif dari dextrorfan
     t ½ : bervariasi → 2 - 4 jam sampai dengan 45 jam
Indikasi : batuk kering
©      potensi antitusif ~ codein
©      tdk menyebabkan ketergantungan
Drug Interaction : dg MAOI dpt menyebabkan adrenergic crisis, dizziness, spasm, tremor, hyperten., intracerebral bleed., psychosis, coma.

©      teratogenic potential

Efek samping
      mengantuk (jarang)
      termangu – mangu
      pusing, nyeri kepala, tinnitus
      gangguan lambung - usus :  mual, muntah   nafsu makan ↓
      dosis ↑ depresi napas
      kering di mulut, tenggorokan dan nasal
Kontraindikasi: penderita asma
Bentuk sediaan, dosis & cara pemberian:
    tablet 10 mg
    syrup 10 mg dan 15 mg/ml
    dosis dewasa: 10-30 mg 3-4x/hr
©      FLAT dose response curve (Max. effect 15 mg)
DifenHidramin
(non opioid)

Farmakodinamik:
     H1 blocker
     hipnotis – sedative
     me↓  sensitifitas cough center
     hambat sekresi saliva dan kelenjar eksokrin lain
     me↓ rigiditas
     mengatasi paralisis agitans
Farmakokinetik:
   kadar puncak maksimal dlm darah 2 jam
   kadar tertinggi : paru – paru
   kadar lebih rendah : limpa, ginjal, otak, kulit
    metabolisme di hati,   bisa juga di paru dan ginjal
   t ½ : 4 jam
Indikasi : batuk kering

Efek samping
     mengantuk, berkurang  kewaspadaan, lesu
     gangguan GIT : nafsu makan↓,    sembelit, mual, muntah, diare
     bayi : mengeringnya selaput lendir
     mulut kering
Kontraindikasi:
     pasien hipersensitivitas
     bayi dan anak kecil
     ibu menyusui
     sopir/pekerja yang perlu  kewaspadaan
     pasien sensitif AH1
©      anticholinergic effects (hati2 pd lansia).
©      25-50 mg = 15 mg codeine


Kodein(opioid)
Farmakodinamik:
     Meredakan batuk dg mekanisme menekan pusat batuk
     Menimbulkan depresi napas, namun efeknya lebih kuat pada depresi batuk dibandingkan morfin
Farmakokinetik:
    Absorbsi kecil sekali dalam usus
     Ekskresi melalui ginjal
Indikasi :
Pengobatan simtomatik batuk kering selama bronkhitis, flu, radang saluran pernapasan karena alergi atau infeksi.
Bentuk sediaan, dosis & cara pemberian:
      Tablet 10 mg; 15 mg; 30 mg
      Sirup 11,11 mg per 5 ml
Dosis:10 mg untuk orang dewsa
Efek samping
      Mual dan muntah, Susah buang air besar
      Sakit kepala ringan, Mengantuk
Dapat menimbulkan addiksi
Kontraindikasi:
    Insufisiensi pernapasan
    serangan asmatis akut
    koma
    hipertropi prostat dengan residu formasi urin
    glaukoma sudut tertutup
    Bayi berusia 1 tahun atau kurang
Morfin (opoid)
Farmakodinamik:
     Meredakan batuk dengan mekanisme menekan pusat batuk
     Namun dapat menimbulkan depresi napas berdasarkan efek langsung thdp pusat napas di batang otak. Lebih besar efek depresi napasnya daripada depresi terhadap batuk
Farmakokinetik:
     Absorbsi minimal dalm usus
     Mengalami konjugasi dg asam glukoronat di hepar

Indikasi :
Penghambatan refleks batuk pada batuk tidak produktif (batuk kering) yang iritatif
Bentuk sediaan, dosis & cara pemberian:
      Tablet 10 mg; 15 mg; 30 mg
Dosis: 2-4 mg untuk orang dewasa
Efek samping
     Mual dan muntah
     Urtikaria
     Eksantem
     Dermatitis kontak
     Pruritus
     Bersin
     Kebingungan
     Halusinasi
     Dapat menimbulkan addiksi
Kontraindikasi:
      Depresi pernafasan
      penyakit penyumbatan saluran nafas
      penyakit hati akut
antitussive di perifer
Lidokain
(anestesi local topical)
Farmakodinamik:
     Menekan aktivitas listrik aritmogenik yg mengalami depolarisasi
     Mempercepat repolarisasi membran
Farmakokinetik:
      70 % terikat protein plasma
      distribusi berlangsung cepat
      dietilasi dihati
Efek samping
·         SSPàmengantuk, pusing, parastesia, gang mental, kejang
·         Dosis berlebihàfibrilasi ventrikel, henti jantung

Indikasi :
lebih sering untuk anastesi tapi bisa untuk antitusif
Kontraindikasi:
Bentuk sediaan, dosis & cara pemberian:

2.      MUKOKINETIK AGENT
EKSPEKTORAN
Tujuan : mengencerkan sekret ® perbaiki produktivitas batuk ® merangsang pengeluaran sekret / mukus dr sal nfs Indikasi : batuk produktif
Gliseryl Guaiakolat
(Tussival,Probat, Triadex )


Farmakodinamik:
     Mengurangi mukus adhesi & surface tension
     Merangsang pengeluaran dahak dari sal nafas
     Diduga mekanisme kerja → berdasarkan stimulasi mukosa lambung & selanjutnya scr reflek merangsang sekresi kelenjar saluran nafas lewat N.Vagus → me ↓ viskositas dan mempermudah pengeluaran dahak
Indikasi : Utk batuk produktif
Bentuk sediaan, dosis & cara pemberian:
    Per oral ( syrup dan tablet)
    Sirup: 100mg/ml
    Dosis : 2-4 x sehari 200-400 mg

Efek samping
     Dosis besar → mengantuk, mual dan muntah
     Diarrhea
     Drowsiness
     Nyeri perut
Kontraindikasi:
Px dg gangguan lambung
Batuk kering

Ipekak
(Quelidrine,Prome)

Farmakodinamik:
     Iritan local yg merangsang sekresi
Farmakokinetik:
     Sebaiknya tidak digunakan sebagai ekspektoran karena tidak jelas kebutuhannya dan dapat menimbulkan efek samping yang serius.

Indikasi : batuk produktif
Bentuk sediaan, dosis & cara pemberian:
  Syrup ipekak sebaiknya tdk digunakan à efek samping yg serius 300 mg (5ml) tiap 2-4 jam.
Efek samping
   Dosis besar → asidosis metabolic
   Potensi membebani fungsi ginjal dan menyebabkan gangguan imbang elektrolit
Kontraindikasi:
Px Insufisiensi hati
Px Insufisiensi ginjal
Amonium Klorida
(Dantusil,Tropidryl, Sakadryl )

Farmakokinetik:
    Jarang digunakan sendiri, biasanya dikombinasi dengan ekspektoran lain atau antitusif

Indikasi : batuk produktif
Bentuk sediaan, dosis & cara pemberian:
     Dosis : dewasa 300 mg ( 5 ml ) / 2-4 jam


Efek samping
Dosis besar à acidosis metabolik
Kontraindikasi:
Hati-hati dg penderita insufisiensi hati, ginjal, dan paru. Hampir tdk digunakan lagi dlm pengasaman urin pd keracunan krn menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit
MUKOLITIK



 Acetylcysteine
 (Mucomist)
p.o, aerosol

Mek. Kerja :
menurunkan viskositas sekret dg cara merusak ikatan disulfida.
Farmakokinetik:
langsung bekerja scra lokal pd secret hidung
      Perinhalasi atau tetes hidung, langsung pada trakea saat trakeostomi
      Ph 7-9
      Efek maximal 5-10 menit
Indikasi :
Px radang paru, bronchitis kronis, batuk kronis/akut, antidotum parasetamol
Bentuk sediaan, dosis & cara pemberian:
     Diberikan secara semprotan (nebulization) atau obat tetes hidung
     Obat ini diberikan lansung pd trachea
     Obat tdk boleh diberikan jk tdk terdapat alat penyedot lender nafas
     Larutan yg biasa diberikan 10-20%
Kontraindikasi:
     Asma
     Hipersensitivitas
Efek samping
   Bronchospasm (utk asma, dipakai bersama bronkodilator)
   Stomatitis
   Mual, muntah
   hemoptisis
   Rhinorrhea
terbentuk secret berlebihan sehingga perlu disedot (suction)

Pulmozime (DNA ase)
 (Pulmozyme)

Farmakodinamik:
  merusak DNA mukus dg reaksi enzimatik
  lebih efektif drpd asetilsistein

*      Digunakan pd kasus kistik fibrosis
*      Lebih efektif d.p asetilsistein
Indikasi:
Batuk dengan sekret yang meningkat, biasa digunakan pd kasus kistik fibrosis
Interaksi obat:
tidak diketahui
Efek samping:
    Voice changes, Laryngitis, Rash
Conjunctivitis, chest pain
Kontraindikasi:
Px asma
Bentuk sediaan:
Aeros
 Ambroxol


Farmakodinamik:
   Me↓ tegangan permukaan dg menstimulasi pembentukan zat aktif permukaan (surfaktan), shg adhesi lendir pd epitel bronkus berkurang
Farmakokinetik:
   Metabolik bromheksin (cara kerja & penggunaan sama
Indikasi:
Batuk akut dan kronis dg iritasi berlebihan pd saluran nafas & pembentukan lendir.

Efek samping:
    Per oral → mual dan peninggian transaminase serum
Kontraindikasi :
Hipersensitivitas
Interaksi obat: tidak diketahui



Tidak ada komentar:

Posting Komentar