1.
Klasik
(exertional, typical, stable)
•
Disebabkan oleh
sumbatan pembuluh darah (atherosclerosis)
•
Serangan terjadi
saat beraktivitas berat ( OR berat, kerja berat) ketika kebutuhan oxygen
meningkat.
•
Nyeri hilang dg
istirahat
2. Variant (Prinzmetal’s) [rest
angina]
• Disebabkan
oleh vasospasm (adanya
atherosclerosis menyebabkan peningkatan tonus vasomotor )
•
Serangan sering
terjadi saat istirahat (mis. Saat tidur tengah malam)
3. Unstable angina (acute coronary syndrome)
•
Masalah serius
(impending MI)
•
Disebabkan oleh
atherosclerotic plaques, platelet aggregation pada fractured plaques & vasospasm
·
Pirinsip Tx angina
è me ¯ faktor resiko
cardiac :
•
Kontrol HT, DM,
hiperlipidemi
•
OR, ¯ BB, diet rendah lemak, stop rokok
•
Pemberian aspirin
75-80 mg/hari
è me ¯ kebutuhan O2 :
Beta bloker, nitrat, CCB à (me ¯ HR, kontraktilitas, preload & afterload)
è me ¯ vasospasme :
nitrat, CCB à (angina
varian & unstable)
è me ¯ trombosis :
aspirin, heparin
·
Tx
Angina Stabil
·
Serangan akut à glyceryl trinitrate (GTN) per sublingual atau spray.
·
Profilaksis jangka panjang à Beta bloker, CCB, atau nitrat.
z Beta bloker
: pilihan pertama (The National Service
Framework )
z Terapi
kombinasi jk monoterapi tidak efektif
·
Tx Unstable Angina
o
aspirin
o
i.v. heparin
o
antiplatelet drugs
(clopidogrel, others)
o
nitroglycerin, b blockers; CCBs in refractory pts.
·
Nitrate + b blocker
z Mekanisme kerja beda - additive efficacy
§ Nitrat & Beta Blockers sama2 me ¯ kebutuhan O2 miokard mel mekanisme berbeda
§ Nitrat & Beta Blockers sama2 me aliran drh subendocardial mel mekanisme yg berbeda
z b blocker dpt mencegah reflex tachycardia & efek
inotropic positif yg disebabkan oleh nitrat
z Nitrat mencegah coronary vasospasm akibat Beta
Blockers.
z Nitrates dpt me ¯ peningkatan end-diastolic volume (EDV) yg disebabkan oleh b blockers dg jln me kapasitas vena
·
CCB may cause
improvement if there is a vasospastive component to the angina
Nama
obat
|
Mekanisme
kerja
|
Keuntungan
|
Kekurangan
|
||
1.
Nitrat
|
Mekanisme kerja à
release
NO
|
Efek Nitrat
a.
Venodilation – efek utama
J Vena dilatasi ® preload ¯
(decreased ventricular chamber size, end diastolic pressure, fiber tension) ® kerja jantung ¯
J preload ¯ ® kebutuhan O2 ¯
b.
Redistribusi
aliran koroner
J Daerah subendocardial adalah yang paling iskemi
J NO secara selektif mampu me
aliran darah ke daaerah iskemik
J Aliran koroner total tidak meningkat
c.
Menghilangkan
vasospasme koroner pd angina vasospastik
|
J Pada dosis besar : afterload ¯ (arterial resistance) ® dapat menyebabkan refleks takikardi
n Toleransi
dapat dihindari dg :
J Menggunakan
dosis efektif terkecil
J Interval antar dosis minimal 8jam
|
||
a. Glyceryl trinitrate (GTN)
b.Isosorbide mononitrate
|
·
GTN mengalami 100%
first pass metabolism è perlu diberikan secara sublingual atau transdermal
.
·
Klirens sgt
cepat oleh metabolisme hepar
·
T½ =2 menit
ISOSORBIDE MONONITRATE
·
Effective
diberikan secara peroral dan T½ lebih lama dp
GTN.
|
Indikasi
Untuk
pengobatan berbagai jenis Angina Pectoris:
Nitrat Organik infuse IV: Angina
Unstable
Nitrat Organik kerja panjang:
Angina Variant
Infark
Jantung
Gagal
Jantung Kongestif
(GTN)
·
Utk mengurangi
nyeri : dosis spray 1 -2 semprot atau tablet 0,5 mg
Sublingual:
Nitrogliserin 0,15 – 0,6 mg
PO : Nitrogliserin
6,5 – 13 mgà kerja lama
ISOSORBIDE MONONITRATE
Digunakan sbg profilaksis angina
n Toleransi
dapat dihindari dg :
J Menggunakan
dosis efektif terkecil
J Interval antar dosis minimal
8 jam
PO:
Dosis 30-120mg/hr dlm dosis terbagi Isosorbid Mononitrat 20mg à kerja lama
|
ES : tergantung dosis. ES terjadi akibat efek vasodilitasi dan hypotensi (orthostatic hypotension, sakit kepala, pusing,
flushing, takikardi (reflek baroreceptor
Kontraindikasi
·
Previous hypersensitivity
·
Hypotension ( < 80
mmHg)
·
AMI with low ventricular
filling pressure
·
1st trimester
of pregnancy
Kombinasi Obat
Kombinasi obat anti angina lbh dari 3 macam dpt
menimbulkan ES yg lbh nyata.
1.
Nitrat
organic + β-blocker è Me-↑ efektivitas terapi pd Angina Stabil Kronik
2.
Ca Channel
Blocker + Nitrat Organikè
bersifat aditif, dianjurkan untuk Pasien Angina disertai Gagal Jantung, The
Sick Sinus Syndrome, Gang. Konduksi AV
3.
Ca Channel
Blocker + Nitrat Organik + β-blockerè
Bila serangan tdk membaik dg kombinasi 2 obat anti angina, tetapi kejadian ES
akan meningkat
|
||
2.
BETA BLOKER
|
. Mekanisme
kerja
1) Me ¯ kebutuhan O2
melalui pe ¯ HR (t.u selama aktivitas), efek inotropik negatif & pe ¯ TD (t.u sistole) selama aktivitas.
2) Memperpanjang wkt
diastole ® me wkt drh mengalir mel A.Coronaria ® me perfusi dae iskemi
|
Penggunaan:
1)
Hanya utk
profilaksis angina stabil
2)
Tidak effektif
(atau KI) utk angina variant (may make attacks worse)
3)
Sering dikombinasi
dg obat gol lain
·
Lipid soluble
mis Propanolol
Karena bersifat larut lemak, Propanolol dpt melalui
BBB ® nightmares and vivid dreams.
Kontraindikasi
Hypotension: BP < 100
mmHg
Bradycardia: HR < 50
bpm
Chronic bronchitis, ASTHMA
Severe chronic renal
insufficiency
·
IDDM
|
·
Atenolol yang
bersifat polar, kurang bisa penetrasi BBB.
Efek Samping b-blocker
·
Me end-diastolic volume & ejection time (me kebutuhan O2)
·
Weakness,
Fatique, insomnia, hallusination, erectile dysfunction, dll.
·
Bradycardia,
heart block, Congestive cardiac failure
·
Bronchospasm (
krn juga bekerja di reseptor beta 2 bronkus) è KI mutlak = asma
·
Hipoglikemia pd
pasien insulin dependent (IDDM)
|
||
3.
CALCIUM CHANNEL BLOCKER
|
Mekanisme Kerja :
blok
calcium influx melalui L-type channels pada otot jantung dan otot polos
vascular, sehingga :
1)
Me ¯ kebutuhan O2 - probably “most” important
n Sinus and AV node blockers ® Me ¯ HR
n Pe ¯ calcium
influx selama fase plateau aksi potensial ® inotropik negatif ® Me ¯ kontraktilitas
n Pe ¯ Ca intrasel ® vasodilatasi, t.u arteri ® Me ¯ afterload (¯TPR, BP)
2)
Me aliran darah
koroner (berguna pada angina vasospastic)
|
||||
a.
Nifedin Dihydropyridine
|
·
Vasodilatasi perifer lebih poten.
·
Sedikit depresi nodus.
·
Tidak mendilatasi arteri koroner.
·
Menyebabkan refleks peningkatan frekuensi dan curah
jantung.
Farmakokinetik
·
Absorbsi oral: 90-100%
·
Bioavaibilitas oral: 40-60%
·
Mula kerja: 3 menit (sublingual) dan < 20 menit
(oral)
|
Kontraindikasi
Kombinasi dengan beta bloker bisa menimbulkan
hipotensi berat dan atau gagal jantung bila diberikan pada angina pektoris
berat, triple vessel disease, gangguan fungsi jantung dan atau riwayat infark
miokard
|
Efek
Samping
·
Nyeri kepala berdenyut
·
Muka merah
·
Pusing
·
Edema perifer
·
Hipotensi
·
Takikardi
·
Lemah otot
·
Mual
·
Serangan angina
|
||
2.
Verapamil
Non Dihydropyridine
|
·
Memblok influks kalsium.
·
Mendilatasi arteriol perifer, menurunkan beban akhir.
·
Memperlambat nodus A-V, mencegah irama reentrant, melindungi miokardium
selama iskemia singkat.
·
Mempunyai aktivitas pemblokan adrenergik-alfa
Farmakokinetik
·
Absorbsi oral:
>90%
·
Bioavaibilitas oral: 15-30%
·
Mula kerja: 30 menit (oral)
|
Kontraindikasi
·
Gagal jantung berat
·
Sick sinus syndrome
·
Blok AV derajat 2-3
·
Hipotensi atau syok kardiogenik
·
Flutter/fibrilasi atrium dengan sindrom WPW
·
Kombinasi dengan beta bloker iv
|
Efek
Samping
·
IDEM
nifedipin
·
Konstipasi
·
Gagal jantung
·
Syok kardiogenik (iv)
·
Bradikardi sinus(iv)
·
Sinus arrest(iv)
|
||
3.
Diltiazem
|
·
Penurunan frekuensi jantung kurang nyata.
·
Menurunkan beban akhir dengan mendilatasi arteri
perifer.
·
Meningkatkan pasokan oksigen ke miokardium dengan
mencegah spasme arteri koroner yang diinduksi saraf simpatis.
Farmakokinetik
·
Absorbsi oral: 80-90%
·
Bioavaibilitas oral: 40%
·
Mula kerja: <30 menit (oral)
|
Kontraindikasi
·
Gagal jantung berat
·
Sick sinus syndrome
·
Blok AV derajat 2-3
·
Hipotensi atau syok kardiogenik
·
Flutter/fibrilasi atrium dengan sindrom WPW
·
Kombinasi dengan beta bloker iv
|
Efek
samping
·
Nyeri kepala berdenyut
·
Pusing
·
Edema perifer
·
Rash kulit
·
Nausea
·
Astenia
·
Bradikardi
|
||
Asam Salisilat
|
Farmakodinamik
·
Menghambat
asetilasi siklo-oksigenase trombosit à
menghambat pembentukan TXA2
Farmakokinetik
·
Mudah
menembus BBB dan sawar uri
|
Indikasi
Efektif untuk
angina unstable
|
Efek samping
·
Perdarahan
memanjang
·
Thrombus
Kontra
indikasi
· Pasien dengan
kerusakan hati berat
· Hipoprotrombinemia
· Defisiensi
vit. K
· Hemofilia
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar