Senin, 31 Oktober 2016

Kamu dalam rintihan doaku



Kamu...
Kamu yang menghujam dalam pikiran
Kamu yang mendebarkan relung hati
Kamu yang terkadang terlupakan
namun yang sedang kunanti
kunanti dalam kepastian

Kamu yang terngiang di sepertiga malamku 
Kamu yang akan membawa kefanaan menuju keabadian
Kamu yang mengantarkan kebahagiaan hakiki
Kamu yang datangnya tanpa terduga
Apalah dayaku menghalaumu?

Demi cahaya yang menelan kegelapan
Demi rembulan yang menghempas mentari
Demi jarum jam yang terus berdetak
Sungguh waktu terus mengiringi
Waktu yang akan menyatukan kita
Entah kapan dan dimana
Biarlah takdir yang menuntun

Allahumma yaa musarrifal qulub
Pertemukanlah kami disaat hati ini mencintai-Mu sedalam-dalamnya
Allahumma yaa muqallibal qulub
Tuntunlah hati ini untuk tetap istiqomah di jalanmu
  
Kelak esok jikalau kami bersua
jangan sekalipun ada yang merontah
sembunyikan saja rasa itu dalam doa
biar Sang maha kuasa yang terima
biar tenang aku disana, dalam naungan Sang pencipta

Kamu yang menggetarkan jiwa dan memutus ikatan dunia
Kumohon...
Peluklah aku dalam khusnul khatimah...

*catatan kecil di penghujung bulan muharram 1438





Sajak Rindu

Semalam suntuk angin berluluh
Mengantar lelah di penghujung waktu
Air di periuk berubah keruh
Terlintas bayangmu bersanda gurau
Elok rasa hati tak kan meragu
Jika itu adalah engkau 

Rinai hujan telah berlalu
Menghapus kelabu di langit biru
Kilauan mentari tersipu malu
Memandangi pelangi begitu haru

Rintihan rindu yang mengusik qalbu
Mengundang pilu yang kian menderu
Hei kau yang disana, apa kabarmu?
Masih betahkah kau menunggu?

Makassar, 27/10/16
"As3"

Kamis, 27 Oktober 2016

Uhibbuki fillah

Terima kasih untuk kebersamaan kita selama ini, untuk kesetiaan yang tak berujung ini
Terima kasih untuk kesabaran, pengertian, perhatian dan cinta kasih kalian
Terima kasih untuk waktu yang kita lalui bersama dalam suka maupun duka
Semuanya kan ku kenang dan kuabadikan dalam ruang khusus dalam memoriku
Kalian telah mengisi kekosangan dan kesendirian yang kronis ini
memberi warna dan semangat tanpa henti
semoga ukhuwa ini abadi hingga ke surga... Aamiin ^^


 

Rembulan Datang Lagi


Rembulan itu datang lagi...
menampakkan wajahnya menghiasi langit fajar hari ini.
lagi-lagi cahayanya sepintas membangkitkan asa terdahulu.
Asa yang tertinggal bersama tetesan-tetesan peluh perjuangan
yang setiap saat menjerit menyuarakan kata tanya. "kapan?"

Rembulan datang lagi...
Wajahnya tak sesendu dulu,
kini ia seperti tersenyum menyapa datangnya fajar hari ini.
Seolah menebar kebahagiaan bagi sang perindu.
perindu satu kata "rahasia".
cukuplah hadirnya menjadi saksi bisu perjalanan panjang nan berliku dan jejak-jejak hitam putih yang telah lalu.

Hujan telah datang... berkah langit telah membumi
membasahi kegersangan yang membelenggu
mengijabah ikhtiar dan munajat tanpa henti  
harapan baru telah tiba, mengukir cerita untuk masa depan   
rasa sesal yang menggebu telah pergi
tergantikan oleh rasa syukur yang mendalam

Bunga-bunga telah bermekaran menyambut datangnya bulan baru di akhir Oktober
Ahlan wa sahlan! ^_^

Makassar, 27/10/16





 


Sabtu, 22 Oktober 2016

Ada apa dengan A?

Ambisi itu telah pergi... pergi entah kemana
Setelah peperangan nurani yang berkepanjangan
kurelakan ia berkelana membawa secerca harapan

Bayangan pelangi itu masih jelas teringat
sungguh! ingin rasanya ku kembali
mengukir namaku di atas pelangi
walau harus berlari, ku kan berlari
Tapi kusadari itu tak kan berguna lagi
semuanya telah pergi

malam ini purnama kembali menyinari
menyadarkan diri ini untuk kesekian kali
ini bukanlah yang terakhir!

Apalah arti semua ini?
untuk apa risau?
toh masih ada waktu
sekaranglah waktunya!
walaupun tak bisa mengubah masa lalu
setidaknya masih bisa memikirkan masa depan
apalah artinya masa lalu tanpa mengambil pelajaran darinya
apalah arti masa kini jika tetap saja seperti dulu
masa depan masih ada dalam genggaman
Tolong jangan lepaskan!
Tolong bersemangatlah...
Tolong bangkitlah sekali lagi

Demi mereka, buktikian kamu bisa!

Ikhtiar...istiqomah...sabar...ikhlas...
La tahzan! Innalaha ma'ana (9:40)
Innalaha ma'ashobirin (2:153)
Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28)

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28)

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8E





Minggu, 16 Oktober 2016

Untuk "Seseorang"

Untuk Seseorang yang namanya tertulis di Lauhul Mahfudz...
Apa kabarnya iman mu hari ini?
Sudahkah harimu diawali dengan syukur karena dapat menatap fananya hidup ini?
Sudahkah air wudhu menyegarkanmu atas amanah yang saat ini kau genggam?

Wahai seseorang yang telah tertulis di lauhul mahfudz
Calon imamku, ayah dari anak-anak ku
Engkau yang akan bersamaku dalam perjalanan nanti
Apakah yang sedang kau lakukan disana?
Aku percaya kau sedang memperbaiki diri
memantaskan dirimu untuk menjadi imam bagi tulang rusukmu dan buah hatimu kelak
Aku percaya kau sedang mengkaji, kau sedang belajar
Belajar ilmu dunia, terutama ilmu akhirat
yang akan kau gunakan dalam mendidikku dan buah hati kita nanti

Aku percaya Al-quran selalu ada di hatimu, terucap dari lisan mu
dan dzikir selalu melantun menemani langkah jihadmu
Aku percaya kau sedang menundukkan pandanganmu,
menjaga hatimu dan mencampakkan hawa nafsumu

Aku percaya kau sedang merancang hidupmu, hidup kita, keluarga kita
Aku percaya kau sedang memantaskan diri disana
dan terus memperbaiki diri di belahan bumi manapun engkau berada
Akupun begitu wahai calon imamku
Aku sedang meniti cita-cita duniaku
agar kelak keluarga islami dan keluarga qur'ani
yang aku inginkan nanti dapat ku bangun bersamamu

Aku sedang belajar menjaga diri
menjaga pandanganku dan hatiku
agar ketika memiliki hati ini, hati itu masih utuh

Wahai calon abi dari mujahid mujahidah kita
Aku sebagai madrasah utama sebagai sumber ilmu dari buah hati kita nanti
kan kutanamkan ilmu agama agar mujahid kita takut akan robbnya
menghormati orang yang lebih tua
akhlakul karimah yang baik kan kusisipkan dalam perilakunya sejak kecil

Tetaplah pada ikhtiarmu
Aku yakin kamu kuat disana dan doakanlah akupun kuat disini
Ingatlah aku dalam tiap-tiap doamu
hingga saatnya kita bertemu dalam ikatan suci
menyempurnakan separuh dari agama kita
dan nanti terimalah aku apa adanya
jika aku belum bisa menjadi khadijah, aisyahmu atau bahkan menjadi ibunda hajar

Siapapun engkau, Allah masih simpan baik-baik untuk ku
aku menunggu kehalalan hakiki menuju keridhaan ilahi
ku kan berhijab dengan sempurna
dengan tak selalu mengikuti angin yang berhembus

Sungguh, bukan paras rupa yang kupandang
Bukan materi yang ku nilai
Hanya cinta halal yang kudamba
Cinta di atas cinta
Cinta karena Allah
Cinta yang akan membawa kita menuju JannahNya

Temukanku, aku menunggumu...


Rabu, 12 Oktober 2016

Logika atau Hati?

Logika atau hati? kamu pilih yang mana?
Apa? Keduanya?
Bisa nggak sih di saat bersamaan kita pakai logika dan hati?
Bagaimana kalau keduanya bertentangan?
Yaa... ujung-ujungnya harus milihkan?
Nah, sekarang silahkan pilih!
Mau pakai logika atau hati.

Kalau kata orang kebanyakan sih, kalau cowok itu lebih mengandalakan logikanya ketimbang hati sedangkan cewek cenderung pakai hati saja dan terkadang mengabaikan logikanya.

Hhaha... Jujur, sepertinya saya bukan penganut paham orang kebanyakan itu.
Saya juga punya perspektif sendiri.
Sekedar berbagi pemahaman dan tidak bermaksud untuk menggurui
karena sesunguhnya hamba hanyalah insan biasa yang tak luput dari kesalahan
kesempurnaan sesungguhnya hanya dariNya saja. 

Menurut saya.....
Seharusnya baik cewek ataupun cowok itu sama.
sama-sama manusia, ingin hidup, ingin cinta dan ingin bahagia.
Punya satu hati untuk merasa dan akal untuk berpikir
Terus apa bedanya?
Beda jenis kelamin? ah itu mah jelas.
Terus nyambungnya dimana perasaan dengan jenis kelamin?
Tak ada sangkut pautnya gender seseorang dengan perasaannya. 
Toh cowokpun bisa menagis dan tak berdaya
Karena tak seorangpun di dunia ini orang yang tak pernah menagis
Umar Bin Khatab, seseorang yang sangat ditakuti dan disegani juga bisa menagis
Bahkan Manusia semulia Rosulullah pun menagis
Sungguh itulah qudratnya manusia, itu naluri yang tak bisa dinafikkan.
Kesimpulannya, cowok dan cewek itu sama dalam hal perasaan.

Nah, karena  cowok dan cewek itu sama derajatnya dalam perihal perasaan jadi kita sebut saja manusia.
Manusia seharusnya dalam mengambil keputusan harus mengutamakan logika.
Mengapa? karena saat kita berpikir pakai logika maka hati akan mengikut dan HARUS (bisa dipaksa) mengikut. Sedangkan kalau kita pakai hati alias ngikuti tuntutan perasaan maka logika tidak bisa mengikut karena logika itu sifatnya realistis dan rasional, tidak bisa dipaksa untuk berubah dan tidak untuk diubah. yang jelas sangat berbeda dengan hati yang bisa saja dibolak-balikkan kapanpun dengan kehendakNya.
Kalian pernah dengar tentang Cinta Buta, Cinta tak Ada logika dan Putus Cinta. Tentunya itu bukanlah kata-kata yang asing di telinga, malah sudah sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi para kaula muda yang dilanda virus merah jambu.

Cinta buta itu lebih mengandalkan perasaan tanpa memikirkan realita yang ada hingga mengabaikan logika dan alhasil berakhirlah pada yang namanya putus cinta. Tentunya putus cinta itu menyakitkan bukan? hingga bahkan ada yang sampai gantung diri karenanya dengan alasan cinta mati, cinta dia sampai mati.
Betapa ongolnya jika kita mati karena cinta palsu itu! yaah... mungkin itulah namanya mati konyol. Hm... dan jangan pernah berpikir kalau cinta itu seperti apa yang kalian saksikan di film-film, sinetron apa lagi yang ada di drama korea yang benar-benar membohongi dan mendoktrin kita kalau cinta itu tak harus pakai logika. 


Padahal manusia telah dianugerahi dengan akal oleh Allah untuk berpikir dan memutuskan segala sesuatunya dengan mempertimbangkannya matang-matang. Bahkan di dalam al-quran berkali-kali kita diperintahkan untuk berpikir dan menggunakan akal. Jangan hanya sekedar mengikuti tuntutan perasaan tanpa memikirkan akibatnya. Just thinking the best!
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”
[Surah Al-Baqarah ayat 216]

Wahai jiwa-jiwa yang gagal move on, Bangkit dan bersemangatlah!
karena dibalik dukamu, akan ada cerita indah baru.
Maka teruslah berjalan.
Just believe it!


Jumat, 07 Oktober 2016

WAKTU

Ada apa dengan waktu?
Mengapa waktu begitu ambigu?
Kadang senang, kadang pilu
Merajang qalbu

Waktuku, waktumu, dan waktu mereka
Waktu kita semua sama
di dunia yang sama,
namun dengan cerita berbeda

Waktu itu candu
Waktu itu ranjau
Waktu itu rindu
Kerinduan akan masa lalu
Entah itu hitam atau abu
Waktu tetap saja akan terus membelenggu.
(As3 dalam kegalauan penelitian, 05/01/16)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berbicara mengenai waktu, berkali-kali Allah berfirman atas nama waktu. Demi dhuha, demi fajar, demi subuh, demi cahaya merah pada waktu senja, demi malam, demi siang, dan demi masa. Firman Allah yang berulang kali atas nama waktu menunjukkan bahwasanya betapa pentingnya waktu dalam kehidupan manusia.

Allah Ta’ala berfirman,
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).

Jika kita tak pandai dalam mengtur waktu dan mengggunakan waktu itu dengan berbuat kebaikan maka sungguh kita akan tergolong ke dalam orang-orang yang merugi. Tentunya tak ada seorangpun di dunia ini yang ingin menuai kerugian. waktu hanya berjalan sekali, yang berlalu tak bisa terulang kembali. Banyak orang yang telah mati ingin dihidupakan kembali ke dunia walaupun hanya sebentar saja untuk berbuat kebaikan namun tiada lagi kesempatan bagi mereka. Ketahuilah bahwa sesungguhnya adzab Allah itu sangat pedih (Al-isra:10) dan janji Allah itu benar (Al-luqman:33 dan Faathir:5)
 
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَٰلِحًا غَيْرَ ٱلَّذِى كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ فَذُوقُوا۟ فَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ

“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan." Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (adzab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun”
(QS. Faathir:37)

"Waktu yang kusesali adalah jika pagi hingga matahari terbenam, 'Amalku tidak bertambah sedikitpun, padahal aku tahu saat ini umurku berkurang" (Ibnu Mas'ud r.a)

Oleh karena itu Let's take care our time so time will take care us too. Jangan pernah menyia-nyiakan waktu kita untuk hal-hal yang tak berguna apa lagi untuk hal yang dilarang oleh Allah. Mari mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif yang menambah ketaatan kita kepadaNya.
ALLAH DULU, ALLAH LAGI, ALLAH TERUS.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua, terutama untuk diri saya pribadi. Aamiin...



  

 



Kamis, 06 Oktober 2016

Al-Qur'an is my way

KITA SELALU BERTANYA dan Al-Qur’an sudah menjawabnya:

1. KITA BERTANYA: MENGAPA AKU DIUJI?
QUR’AN MENJAWAB:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ * وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan,” Kami telah beriman”, sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”
[Surah Al-Ankabut ayat 2-3].

2. KITA BERTANYA: MENGAPA UJIAN SEBERAT INI?
QUR’AN MENJAWAB:
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya,” [Surah Al-Baqarah ayat 286].

3. KITA BERTANYA: MENGAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?
QUR’AN MENJAWAB:
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”
[Surah Al-Baqarah ayat 216].

4. KITA BERTANYA: MENGAPA AKU MERASA FRUSTRASI?
QUR’AN MENJAWAB:
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Janganlah kamu bersikap lemah. dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.”
[Surah Al-Imran ayat 139].

5. KITA BERTANYA: BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA?
QUR’AN MENJAWAB:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan shalat; dan sesungguhnya shalat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyu” [Surah Al-Baqarah ayat 45].

6. KITA BERTANYA: APA YANG AKU DAPAT DARIPADA SEMUA INI?
QUR’AN MENJAWAB:
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka.” [Surah At-Taubat ayat 111].

7. KITA BERTANYA: KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ?
QUR’AN MENJAWAB:
ْحَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ
‘Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal.”
[Q.S At-Taubah ayat 129].

8. KITA BERKATA: AKU TAK TAHAN!!!!!!
QUR’AN MENJAWAB:
وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
“……dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.” [QS. Yusuf ayat 78] .

9. KITA BERTANYA: MENGAPA HATI INI TIDAK TENANG ?
QUR’AN MENJAWAB:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. [QS. Ar Ra’d ayat 28].

10. KITA BERTANYA: SIAPAKAH JODOHKU ?
QUR’AN MENJAWAB:
اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.

“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. [QS. An Nur ayat 26]

Itulah jawaban Alqur'an atas keluh kesah kita selama ini. semoga menentramkan Hati. آمين يـَارَبَّ الْعَالَميـْنَ

"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?" [QS. Al-Qamar:17/22/32/40]
Ayat tsb di atas, diulang 4 kali dalam surah Al-Qamar. Masihkah kita enggan untuk mempelajari Al-quran?

"LOVE ISLAM"



Rabu, 05 Oktober 2016

The Real Da'wah

*APA ITU DA'WAH ?. . . . .
                         
1. Da'wah itu mengajak bukan mengejek..                                                                                                                             2. Da'wah itu membina bukan menghina.

3. Da'wah itu mendidik bukan membidik'

4. Da'wah itu mengobati, bukan menyakiti.

5. Da'wah itu mengukuhkan bukan meruntuhkan.

6. Da'wah itu saling menguatkan, bukan saling melemahkan.
                     
7. Da'wah itu menyejukkan bukan memanaskan.

8.Da'wah itu mengajar bukan menghajar.

9. Da'wah itu belajar menata diri bukan bertengkar dan mengiri

10. Da'wah itu menasehati bukan mencaci maki.

11. Da'wah itu merangkul bukan memukul.

12. Da'wah itu ngajak bersabar bukan ngajak mencakar.

13. Da'wah itu argumentative dan pro aktif bukan egoisme dan provokatif.

14. Da'wah itu bergerak cepat, bukan berleha leha dan banyak berdebat.

15. Da'wah itu realistis bukan fantastis.

16. Da'wah itu mencerdaskan orang bodoh bukan membodohkan dan memperbodoh

17.Da'wah itu menawarkan solusi bukan cari sensasi

18. Da'wah itu siap berkorban bukan cari uang dan jabatan

19. Da'wah itu meninggikan derajat bukan menjatuhkan martabat...

20. Da'wah itu menyelamatkan dan membangun kemaslahatan hidup bukan mencelakakan dan membunuh yg hidup..
                       
21. Da'wah itu menguntungkan dan membahagiakan bukan merugikan dan membingungkan..

22. .Da'wah itu menghadapi masyarakat bukan membelakangi masyarakat.

23. Da'wah itu memperbarui masyarakat bukan membuat masyarakat baru.

24. Da'wah itu berinisiatif positif aktif dan produktif bukan khayalan fiktif negatif dan pasif

25. Da'wah itu mengatasi keadaan bukan meratapi kenyataan.

26. Da'wah itu pandai memikat bukan mahir mengumpat.

27. Da'wah itu menebar kebaikan bukan mengorek kesalahan.

28. Da'wah itu menutup aib dan memperbaikinya bukan mencari2 aib dan menyebarkannya.

29. Da'wah itu menghargai perbedaan bukan memonopoli kebenaran.

30. Da'wah itu mendukung semua program kebaikan bukan memunculkan kecurigaan dan keraguan.

31. Da'wah itu menabur senyum manis bukan bersikap bengis.

32. Da'wah itu mewujudkan Kasih sayang bukan membenci dan menendang.                

33. Da'wah itu mengatasi masalah Umat dengan cara yg manis bukan menjadi hakim jalanan dan gampang memvonis

34. Da'wah itu bersusah payah menanggung problema umat bukan memayahkan dan membebani umat.

35. Da'wah itu menyatukan kekuatan bukan memecah belah barisan ..

37. Da'wah itu kompak dalam perbedaan bukan memecah belah dengan perdebatan

38. Da'wah itu siap menghadapi musuh bukan mencari musuh.

39. Da'wah itu memperbanyak teman bukan mencari lawan..      

40. Da'wah itu melawan kesesatan dan meluruskannya dengan cara Kenabian bukan mengkelirukan haq dan batil dengan cara kesyetanan..

41. Da'wah itu asyik dalam kebersamaan bukan bangga dengan kesendirian..

42. Da'wah itu menampung dan mengayomi semua lapisan bukan memberantakan persatuan

43. Da'wah itu membangun Cinta dan Kasih sayang bukan  menabur benci dan garang..

44. Da'wah itu kita mengatakan: "Mari bersama kami" bukan "Kamu harus ikut kami".

45. Da'wah itu biaya sendiri bukan ingin dibiayai atau disponsori.

46. Da'wah itu "Habis berapa ?" bukan "Dapat berapa ?"

47. Da'wah itu "Mendatangi bukan ingin didatangi..

48. Da'wah itu siap dicaci bukan ingin dipuji..

48. Da'wah itu menghidupkan Sunnah Nabi bukan mencontohkan sifat pribadi..                                        

49. Da'wah itu disemua waktu dan tempat bukan hanya di pesantren saja atau di majlis ta'lim yg mengikat..

50. Da'wah itu dengan seluruh fasilitas yg ada di bumi bukan dengan fasilitas hobi kami"..                                    

51. Da'wah itu memperlihatkan kebenaran bukan mempertontonkan keegoan...                                      

52. Da'wah itu sibuk dengan do'a dzikir dan fikir bukan bersandar kepada sebab semata atau pemikiran orang kafir..                                      

53. Da'wah itu dengan Wahyu Allah dan Sunnah Nabi bukan dengan ilmu akal semata apalagi dengan hawa nafsu pribadi...

54. Da'wah itu dengan Akhlaq terpuji dan Amal Soleh juga Kalimat Toyyibah bukan hanya dengan ceramah dan perintah ..

55. Da'wah itu saling tolong bukan saling todong..

56. Da'wah itu mengislahkan pertikaian bukan menyulut permusuhan..

67. Da'wah itu menyehatkan jasmani dan ruhani Umat bukan menularkan penyakit pada masyarakat..

Wallaahu A'lam bisshowaab
Selamat berda'wah " semoga Mendapat Pertolongan Allah..

Semoga bermanfa'at..

"Copy from @Seputarislamfarmasi"

Aku dan Hijrahku

Let me share a short story, true story with a bit Spice.. ^^

Alkisah ada ada 2 orang sahabat yang telah lama tak jumpa dan loss contact hingga akhirnya mereka dipertemukan kembali. Sebut saja mereka bunga dan mawar.

Bunga: "Hai.... mawar? Benar kamu mawar kan?" (Sembari menjabat tangan dan mengarahkan pandangannya dari ujung kaki ke ujung kepala ke orang yang telah berdiri di hadapannya)

Mawar : "Eh.. kamu! Long time no see..." timpal mawar dengan suguhan senyuman tipis yg tersaji di wajahnya

Bunga: "Sumpah... aku pangling melihat kamu sekarang, beda banget! Ku pikir tadinya aku salah orang. Heheh..."

Mawar: "kamu lagi sibuk apa sekarang? Dan tinggal dimana?" sambil mengarahkan bunga untuk duduk.

Bunga: "Hem.. hidup gue monoton, War! Krj di kantor pemerintahan ternyata membosankan juga. Eh, Aku tinggal tidak jauh dari sini kok, nanti singgah di rumahku yaah!"

Mawar: oh gitu... (mengangguk)

Bunga: "Kok kamu bisa jadi muslimah banget kayak gini? Bagaimana ceritanya? Perasaan dulu kamu 100% asli absurd! Hahah"

Mawar: "Hem... sebenarnya dulunya akupun tdk pernah menyangka bisa jadi seperti saat ini. Awalnya sih aku tidak sengaja melihat sesuatu dan itu membuat ku mulai banyak berpikir. Apa, siapa, bagaimana, dimana, mengapa dan untuk apa??? Pertanyaan-pertanyaan itu terus saja menderu menghantam logika ku. Otomatis aku penasaran dong, dan mulai mencari tahu sedikit demi sedikit jawaban-jawaban dari pertanyaan itu. Itu menuntutku untuk terus belajar dan memahami apa yg terjadi. 

Bunga: "oh" (bingung)

Mawar: Intinya aku sangat bersyukur karena Allah sayang banget sama aku.
Dia tidak membiarkanku berlama-lama dalam ke absurd an..sebenarnya Allah telah memberikan petunjuk dan kesempatan untuk semua orang, tinggal kitanya aja yang memilih mau menerima petunjuk itu atau mengabaikanya. Kalau kita memilih untuk menerima maka pastinya kita harus menjemputnya dengan keyakinan dan realisasi dengan tindakan yang didahului dengan belajar. Terus belajar dan memahami apa yg kita jalani sekarang dan fokus pada tujuan akhir kita.  Gunakan akal untuk berpikir dan hati untuk memahami. Dunia ini hanyalah sementara dan ada tempat yang kekal yang telah menanti kita. 

Bunga: (Terdiam seribu bahasa, entah lagi mikir atau tak mengerti)

Mawar: "Hijrah yuk!" :)

LET'S THINKING! Use our mind...

Sebagaimana sesuai dengan sabda Imam Ali As bahwa nabi-nabi diutus adalah untuk menyemai khazanah akal manusia.[1]
Dalam Islam, akal dan agama[2]adalah satu hakikat tunggal dan sesuai dengan sebagian riwayat, dimanapun akal berada maka agama akan selalu mendampingi,[3]tidak ada jarak yang terbentang antara iman dan kekurufan kecuali dengan kurangnya akal.[4]
Menggunakan pikiran dan akal dapat digunakan di jalan benar dan tepat apabila digunakan  dalam rangka ibadah dan penghambaan. Imam Shadiq As ditanya tentang apakah akal itu?” Imam Shadiq As menjawab, “Sesuatu yang dengannya Tuhan disembah dan surga diraih.”[5]
Berdasarkan hal ini, harap diperhatikan, berpikir dalam al-Quran tidak serta merta bermakna menggunakan akal yang dikenal secara terminologis.  Tatkala al-Quran menyeru untuk berpikir dan merenung dalam rangka penghambaan yang lebih serta terbebas dari belenggu kegelapan dan kesilaman jiwa, boleh jadi merupakan salah satu tanda berpikir dan berasionisasi.
Dalam pandangan ini, kedudukan akal dan pikiran sedemikian tinggi dan menjulang sehingga Allah Swt dalam al-Quran, tidak sekali pun menyuruh hamba-Nya untuk tidak berpikir atau menempuh jalan secara membabi buta.
Menurut Allamah Thabathabai, Allah Swt dalam al-Quran menyeru manusia sebanyak lebih dari tiga ratus kali untuk menggunakan dan memberdayakan anugerah pemberian Tuhan ini,[6] 
"Tidak ada penyakit yang lebih parah daripada kebodohan. Dan tidak ada kefakiran yang sebanding dengan kebodohan.
Alangkah buruknya orang yang berwajah tampan, namun dia bodoh. la seperti rumah yang bagus bangunannya, tetapi penghuninya orang yang jahat, atau seperti taman yang penghuninya adalah burung hantu, atau kebun kurma yang penjaganya adalah serigala" _Ali Bin Abi Thalib_





___________________________________________________

[1].  Nahj al-Balâgha, (Subhi Shaleh), hal. 43, Intisyarat Hijrat, Qum, 1414 H.
[2]. Akal dan Agama, 4910; Hubungan Akal dan Agama, 12105.  
[3]. Kulaini, al-Kâfi, jil, 1, hal. 10, Diedit oleh Ghaffari dan Akhundi, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, 1407 H.  
[4]Ibid, hal. 28.
[5]Ibid, hal. 11.  
[6].Sayid Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizân, jil. 3, hal. 57, Daftar Intisyarat Islami, Qum, 1417 H.