Rabu, 12 Oktober 2016

Logika atau Hati?

Logika atau hati? kamu pilih yang mana?
Apa? Keduanya?
Bisa nggak sih di saat bersamaan kita pakai logika dan hati?
Bagaimana kalau keduanya bertentangan?
Yaa... ujung-ujungnya harus milihkan?
Nah, sekarang silahkan pilih!
Mau pakai logika atau hati.

Kalau kata orang kebanyakan sih, kalau cowok itu lebih mengandalakan logikanya ketimbang hati sedangkan cewek cenderung pakai hati saja dan terkadang mengabaikan logikanya.

Hhaha... Jujur, sepertinya saya bukan penganut paham orang kebanyakan itu.
Saya juga punya perspektif sendiri.
Sekedar berbagi pemahaman dan tidak bermaksud untuk menggurui
karena sesunguhnya hamba hanyalah insan biasa yang tak luput dari kesalahan
kesempurnaan sesungguhnya hanya dariNya saja. 

Menurut saya.....
Seharusnya baik cewek ataupun cowok itu sama.
sama-sama manusia, ingin hidup, ingin cinta dan ingin bahagia.
Punya satu hati untuk merasa dan akal untuk berpikir
Terus apa bedanya?
Beda jenis kelamin? ah itu mah jelas.
Terus nyambungnya dimana perasaan dengan jenis kelamin?
Tak ada sangkut pautnya gender seseorang dengan perasaannya. 
Toh cowokpun bisa menagis dan tak berdaya
Karena tak seorangpun di dunia ini orang yang tak pernah menagis
Umar Bin Khatab, seseorang yang sangat ditakuti dan disegani juga bisa menagis
Bahkan Manusia semulia Rosulullah pun menagis
Sungguh itulah qudratnya manusia, itu naluri yang tak bisa dinafikkan.
Kesimpulannya, cowok dan cewek itu sama dalam hal perasaan.

Nah, karena  cowok dan cewek itu sama derajatnya dalam perihal perasaan jadi kita sebut saja manusia.
Manusia seharusnya dalam mengambil keputusan harus mengutamakan logika.
Mengapa? karena saat kita berpikir pakai logika maka hati akan mengikut dan HARUS (bisa dipaksa) mengikut. Sedangkan kalau kita pakai hati alias ngikuti tuntutan perasaan maka logika tidak bisa mengikut karena logika itu sifatnya realistis dan rasional, tidak bisa dipaksa untuk berubah dan tidak untuk diubah. yang jelas sangat berbeda dengan hati yang bisa saja dibolak-balikkan kapanpun dengan kehendakNya.
Kalian pernah dengar tentang Cinta Buta, Cinta tak Ada logika dan Putus Cinta. Tentunya itu bukanlah kata-kata yang asing di telinga, malah sudah sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi para kaula muda yang dilanda virus merah jambu.

Cinta buta itu lebih mengandalkan perasaan tanpa memikirkan realita yang ada hingga mengabaikan logika dan alhasil berakhirlah pada yang namanya putus cinta. Tentunya putus cinta itu menyakitkan bukan? hingga bahkan ada yang sampai gantung diri karenanya dengan alasan cinta mati, cinta dia sampai mati.
Betapa ongolnya jika kita mati karena cinta palsu itu! yaah... mungkin itulah namanya mati konyol. Hm... dan jangan pernah berpikir kalau cinta itu seperti apa yang kalian saksikan di film-film, sinetron apa lagi yang ada di drama korea yang benar-benar membohongi dan mendoktrin kita kalau cinta itu tak harus pakai logika. 


Padahal manusia telah dianugerahi dengan akal oleh Allah untuk berpikir dan memutuskan segala sesuatunya dengan mempertimbangkannya matang-matang. Bahkan di dalam al-quran berkali-kali kita diperintahkan untuk berpikir dan menggunakan akal. Jangan hanya sekedar mengikuti tuntutan perasaan tanpa memikirkan akibatnya. Just thinking the best!
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”
[Surah Al-Baqarah ayat 216]

Wahai jiwa-jiwa yang gagal move on, Bangkit dan bersemangatlah!
karena dibalik dukamu, akan ada cerita indah baru.
Maka teruslah berjalan.
Just believe it!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar