Kamis, 17 November 2016

Menangislah!



Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb Kami, Tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran: 191-192)
 
Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita ini, tidak ada yang terjadi secara kebetulan, semuanya atas izin Allah. Suatu contoh dan bahan renungan buat kita, bahwasanya segala yang ada baik di bumi, langit atau angkasa adalah ciptaanNya. Allah menciptakan makhluk mulai yang besar, seperti matahari, bumi bulan dan planet-planet, sampai makhluk yang kecil seperti semut, rerumputan hingga bakteri yang tidak kasak mata atau yang lebih kecil lagi yaitu sel. Tak ada satupun ciptaanNya yang sia-sia dan setiap kejadian itu ada hikmah yg terkandung dibaliknya. Untuk itu jangan terlalu gembira ketika mendapat nikmat dan jangan berputus asa ketika ditimpa cobaan dan ujian hidup karena sesungguhnya, Allah tidak menghendaki kesukaraan kepada hambanya. “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” (QS. Al-Baqarah: 185)
            Salah satu ciptaanNya adalah air mata, secara ilmiah air mata merupakan cairan bening yang mengandung sedikit natrium klorida yang berfungsi untuk membasahi kantung konjungtiva, membantu mengeluarkan debu atau kotoran, dan mengandung enzim lizozim yang membantu untuk membunuh bakteri yang masuk ke mata selain itu, air mata merupakan media untuk mengekspresikan perasaan atau emosi. Air mata akan mengalir tanpa sengaja jika kita berada dalam situasi tertentu seperti pada saat sedih, kecewa ataupun terharu bahagia. Seseorang akan menangis saat tak mampu lagi membendung perasaan tersebut.
          Selama ini banyak orang yang sering menasihati, “jangan menangis atau tak usah menangis!” Sebenarnya menangis tak seburuk itu kok. Menangislah! Justru sering-seringlah menagis. Orang-orang yang suka menangis sering kali dilabeli sebagai orang cengeng padahal tahukah kita kalau tangisan kita bisa bernilai ibadah? Tak apalah kita dibilang Cengeng yang penting cengengnya hanya untuk Sang Khalik saja bukannya cengeng terhadap makhlukNya.
Orang-orang yang gampang berderai air matanya ketika terharu mengingat dan merindukan Tuhannya, air mata itu akan melicinkannya menembus surga. Air mata yang tumpah karena menangisi dosa masa masa lalu akan memadamkan api neraka. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW:
‘‘Ada mata yang diharamkan masuk neraka, yaitu mata yang tidak tidur semalaman dalam perjuangan fisabilillah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah SWT’’ (HR. Muslim).
“Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah selain dua tetesan dan dua bekas. Yaitu, tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang mengalir (saat jihad) di jalan Allah. Adapun dua bekas, yaitu bekas dari berjihad di jalan Allah dan bekas dari menunaikan salah satu kewajiban yang telah Allah tetapkan.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani)
Seorang Mukmin yang mengetahui keagungan Allah Azza wa Jalla dan hak-Nya, setiap dia melihat dirinya banyak melalaikan kewajiban dan menerjang larangan, dia khawatir dosa-dosa itu akan menyebabkan siksa Allah Azza wa Jalla kepadanya. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya seorang Mukmin itu melihat dosa-dosanya seolah-olah dia berada di kaki sebuah gunung, dia khawatir gunung itu akan menimpanya. Sebaliknya, orang yang durhaka melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang hinggap di atas hidungnya, dia mengusirnya dengan tangannya –begini-, maka lalat itu terbang”. (HR. at-Tirmidzi, no. 2497 dan dishahîhkan oleh al-Albâni rahimahullah)
Dewasa ini, kita lebih banyak menjupai di sekitar kita bahkan diri kita sendiri lebih banyak tertawa sampai terpingkal-pingkal bahkan sampai mengguling-guling. Rasulullah SAW bersabda: “Banyak tertawa itu dapat mematikan hati“. (HR. Ahmad). Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda: “Seandainya jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, kalian pasti akan sedikit tertawa dan banyak menangis“. (HR. Muttafaqun ‘Alaih). Lalu bagaimana tertawa yang dianjurkan dan dicontohkan oleh Rasulullah? Yaitu tertawa sejenis tabassum atau tersenyum. Karena tertawa yang paling baik adalah tabassum atau tersenyum. Dan senyum terhadap saudaramu adalah sedekah. Abdullah bin Harits mengatakan: “Tertawanya Rasulullah SAW hanya sekedar tersenyum“. (HR. Tirmidzi)

Wahai Saudariku, Begitu keraskah hati kita hingga tidak dapat menyesali perbuatan dosa yang telah kita lakukan? Begitu keraskah hati kita hingga tak mampu menyadari bahwa azab Allah sangat mengerikan? Begitu keraskah hati kita hingga tak mampu menghadirkan secuil saja rasa takut karena Allah di dalamnya? Sungguh hendaknya kita selalu memohon ampun kepada Allah. Mintalah pertolongan Allah dimanapun dan kapanpun, termasuk pertolongan agar dijauhkan dari kerasnya hati.

Menangislah…. 

Menangislah dengan syahdu.

Tangisi segala noktah-noktah hitam yang telah kita torehkan dalam dada ini. Tangisi begitu besar dosa yang telah kita timbun sementara kantung pahala kita belumlah terisi. Tangisi akan kehidupan akhirat kita yang telah menanti, keselamatan ataukah kejerumusan yang akan menghampiri.

Menangislah karena takut kepada Allah…

Jangan pernah sekalipun membiarkan mata ini berhenti menangis. Sesungguhnya dalam jasad ini terdapat banyak dosa. Dan anggota tubuh ini berhak untuk mendapatkan hukuman atas kesalahan yang telah ia lakukan.

Maka teruslah menangis…

Hingga diri ini sadar bahwa tak pantas bagi seorang muslim untuk menggores setitik dosa dalam buku amalnya.

*Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua terutama untuk diri saya sendiri. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar