Dengan segala kemampuan yg kau punya, kau kembali ajarkan bagaimana memandang dunia yg selalu terasa timpang ini. Saat kekalahan demi kekalahan berkembang biak, dengan sigap kau genggam diri ini, melintasi sudut-sudut keelokan demi keelokan agar aku tak selamanya tersesat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar