Mengapa rasa
sesak di dada baru menyelimuti?
Mengapa rasa
malu itu terlalu lama bersembunyi?
Mengapa rasa
iri itu baru terasa?
Mengapa?
Mimpi-mimpi indah
itu sungguh mempesona
Terperdaya
aku dibuatnya hingga terlena
Namun saat ku
buka mata ternyata tak satupun yang nyata
semuanya
hanyalah fatamorgana belaka
Mengapa?
Ku hanyut dalam
keacuhan dan kearogansian jiwa
Hingga ku tenggelam
ke dasar lautan dosa
Dalam benak
berkata, mengapa dulu engkau tak tergugah?
Duh, kudapati
diri ini tersesat dalam lembah Jahiliyah...
Mengapa?
Ku tersadar di
satu masa
Saat kutahu usiaku
tak lagi muda
Betapa
banyak waktuku sia-sia
Demi euforia
dunia nan hina
Kukerahkan
semua daya dan upaya
Demi kehidupan
singkat yang penuh tipu daya
Mengapa?
Mengapa?
Keluarlah wahai air mata duka
Bangunkanlah sanubari yang enggan terbuka
Biarkan saja berkecamuk melepas gundah
Mengiringi jingga melangit senjaBelajarlah!
Berusahalah!
Berikan ruang
untuk merasa salah
Bangkitkan semangat
untuk berubah
Kerahkan hati
dan raga untuk beribadah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar