Kamis, 24 November 2016

MENGAPA?

Mengapa baru sekarang?
Mengapa rasa sesak di dada baru menyelimuti?
Mengapa rasa malu itu terlalu lama bersembunyi?
Mengapa rasa iri itu baru terasa?
Mengapa?

Mimpi-mimpi indah itu sungguh mempesona
Terperdaya aku dibuatnya hingga terlena
Namun saat ku buka mata ternyata tak satupun yang nyata
semuanya hanyalah fatamorgana belaka
Mengapa?

Ku hanyut dalam keacuhan dan kearogansian jiwa
Hingga ku tenggelam ke dasar lautan dosa  
Dalam benak berkata, mengapa dulu engkau tak tergugah?
Duh, kudapati diri ini tersesat dalam lembah Jahiliyah...
Mengapa?

Ku tersadar di satu masa
Saat kutahu usiaku tak lagi muda
Betapa banyak waktuku sia-sia
Demi euforia dunia nan hina
Kukerahkan semua daya dan upaya
Demi kehidupan singkat yang penuh tipu daya
Mengapa?


Keluarlah wahai air mata duka
Bangunkanlah sanubari yang enggan terbuka
Biarkan saja berkecamuk melepas gundah
Mengiringi jingga melangit senja

Belajarlah!
Berusahalah!
Berikan ruang untuk merasa salah
Bangkitkan semangat untuk berubah
Kerahkan hati dan raga untuk beribadah
La tansa, keep istiqomah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar